TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Purnawirawan Budi Waseso atau dikenal dengan sapaan Buwas terlihat sibuk mengotak-atik mesin mobilnya saat ditemui Tribun di kediamannya, Komplek TNI AD, Kramat jati, Jakarta Timur, Selasa (24/4) pagi kemarin.
Buwas yang kala itu mengenakan kemaja abu-abu dan jeans biru terkejut saat dikonfirmasi kabar dirinya dipilih menjadi Direktur Utama (Perum) Bulog menggantikan Djarot Kusumayakti.
Baca: Peluk dan Tangisan sang Istri untuk Setya Novanto
Buwas mengaku tahu ada pemberitaan tentang dirinya yang digadang-gadangkan menjadi Dirut Bulog. Namun, sampai saat ini ia belum mendapatkan informasi maupun penunjukan resmi terkait posisi Dirut Bulog tersebut.
Oleh karena itu, ia menanggapi santai kabar tersebut. "Belum ada kabar sampai sekarang. Ini buktinya saya masih santai-santai aja sekarang. Mestinya tanya ke Kementerian BUMN," ujarnya tersenyum saat memeriksa kondisi mobil di depan rumah.
Ia juga mengaku tahu adanya pemberitaan pergantian Dirut Bulog ditentukan rapat pada Rabu hari ini yang kemudian tertunda.
Namun, lagi ia merasa belum sebagai pihak yang menjadi Dirut Bulog karena belum ada pemberitahuan atau permintaan resmi dari dari pihak Kementerian BUMN maupun pihak Istana Negara atau Presiden Joko Widodo.
"Harusnya kalau benar kan sudah ada yang menghubungi saya. Pak, kapan bisa bertugasnya. Tapi, ini kan nggak ada," ujarnya.
Jika memang pada akhirnya dirinya ditunjuk menjadi Dirut Bulog, Buwas mengakui harus belajar lagi agar bisa menguasai tugas dan tanggung jabatan tersebut, terkhusus soal stok dan stabilitas harga pangan beras.
"Saya harus tahu mesin mobil. Jadi kalau nanti sewaktu-waktu ada masalah di jalan saya bisa menyelesaikannya sendiri. Begitu pun waktu jadi Kepala BNN kemarin. Umpamanya benar saya diangkat jadi Kabulog, saya pun tetap harus belajar lagi dari nol agar bisa menguasai medan dan masalah di dalamnya," tuturnya.
Untuk keputusan terkait siapa yang akan diangkat menjadi Dirut Bulog, Buwas menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian BUMN dan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, Kementerian BUMN dan Presiden Jokowi pasti memiliki kriteria-kriteria khusus. "Pasti Presiden dan Kementerian BUMN punya kriteria-kriteria khusus untuk itu (jabatan Dirut Bulog)," ungkap Buwas.
Buwas mengaku masih aktif memberikan ceramah-ceramah terkait pemberantasan narkoba apahila mendapat undangan dari tokoh-tokoh pemuda.
Tak hanya itu, meskipun ia sudah tidak lagi menjabat sebagai Kepala BNN, Buwas mengaku masih memiliki tanggung jawab moral terhadap masalah tersebut. Dirinya pun masih menjalankan program alternatif development BNN terkait kampanue kepada petani-petani ganja di Aceh agar berpindah menjadi petani kopi.
"Bagaimanapun saya masih punya tanggung jawab moril yang tidak bisa saya lepaskan sebagai mantan Kepala BNN dulu," ungkap Buwas tenang.
Sebagai warga negara yang baik, ia pun mengaku masih tetap menjalankan tanggung jawabnya untuk menjaga keamanan.
Ia bahkan sempat bertanya kepada seorang penjaga rumah di samping rumahnya yang ia ketahui baru ditempati hari itu juga. Ia meminta kepada penjaga rumah tersebut agar menyampaikan kepada pemilik rumah agar segera melapor ke RT.
Karena menurutnya, hal itu adalah kewajiban sebagai seorang warga negara. "Ya kita harus tahu gimana hidup bertetangga. Di sini memang Komplek Angkatan Darat. Tapi kita juga harus menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara yang baik. Walaupun saya bukan RT, saya hanya warga biasa, tanggung jawab itu penting," kata Buwas yang juga mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri. (Tribun Network/git/coz)