News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jusuf Kalla: Kekuatan Kompas Adalah Objektifitas yang Selalu Terjaga

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir memberikan sambutannya dalam peresmian gedung baru Kompas Gramedia atau Menara Kompas pada Kamis (26/4/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengungkapkan kekuatan industri media kini berasal dari obyektifitasnya dalam melihat sesuatu.

Jusuf Kalla pun memuji salah satu koran nasional terbaik milik Kompas Gramedia yakni Kompas.

Menurut Jusuf Kalla sejak awal didirikan oleh Jacob Oetama, pemikiran seorang Jacob mencerminkan Kompas pada hari ini.

Baca: Amien Rais: Ganti Presiden Sudah Unstoppable

"Kekuatan Kompas adalah objektivitas yang harus selalu terjaga. Saya kira Pak Jacob Oetama sebagai pendiri juga CEO sedemikan lama, menjaga objektivitas dan juga menjaga suatu persatuan kita semua," terangnya dalam sambutan peresmian Menara Kompas, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018).

Ia mengatakan Kompas kini hadir tak hanya mengabarkan apa yang sedang terjadi.

Namun juga memiliki pandangan-pandangan luas ke depan.

Baca: Tahun Depan Dana Haji Diinvestasikan di Arab Saudi

"Contoh Kompas punya survei-survei itu, kan memikirkan apa yang akan terjadi, siapa yang memang jadi presiden, wakil presiden, itu juga berita apa yang akan terjadi. Jadi berita sudah makin luas," tutur pengusaha asal Sulawesi Selatan ini.

Meski mengikuti era yang berjalan, Jusuf Kalla berharap Kompas akan terus hadir dengan visi misi indenpendesi dan objektifitasnya, agar tak ditinggalkan pembaca setianya.

"Yang dibutuhkan adalah objektivitas, kecepatan dan tentu independensi, tanpa itu kita akan ditinggalkan.

Baca: Kopaja Tabrak Mobil Hingga Tergelincir di Jalan Rasuna Said

Kalau Kompas meninggalkan kita dari segi objektif, kita tinggalkan juga dengan tidak membacanya, paling gampang koran itu kita tinggalkan jangan baca. selesai, iklan kurang, matilah koran," ujarnya.

Dirinya pun berujar Kompas memberikan sumber informasi yang dapat menuntun pembacanya melihat ke segala arah.

"Jadi Kompas itu tetap Kompas, siapapun pimpinannya dia harus bertekad bahwa Kompas adalah Kompas. Kompas itu bukan menunjuk arah, tetapi memberikan kita petunjuk arah itu, mau ke kanan kiri, utara selatan, pilihan kita. Tetapi ada Kompas yang menjelaskan kepada kita kalau ke utara begini, selatan begini, barat ke sini," tuturnya.

Pada hari ini, keluarga Kompas Gramedia patut berbangga karena memiliki gedung baru yakni Menara Kompas.

Pembangunan gedung Menara media terbesar nasional itu menghabiskan waktu sekitar 3 tahun, dimulai pada 16 April 2014 dan rampung pada 17 April 2017.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini