Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan Milenial Indonesia (JMI) mempunyai empat alasan mendeklarasikan Eep Saefulloh Fatah sebagai calon wakil presiden periode 2019-2023.
Koordinator Nasional JMI, Moh Hafidz Kudsi mengatakan, keputusan pemilihan sosok Eep dibanding tokoh-tokoh muda lainnya, setelah diadakan kajian dan diskusi dari JMI yang tersebar di berbagai daerah.
Baca: Ketua DPR Desak Penyedia Jasa Transportasi Daring Beri Jaminan Keamanan Penumpang
"Anggota kami anak muda, mahasiswa yang ada di beberapa kampus, sekarang pengurusnya ada 35 orang di pusat dan anggotanya sudah 100-an orang, kami mengkaji tokoh-tokoh, tapi memutuskan Kang Eep," ujar Hafidz di Jakarta, Sabtu (28/4/2018).
Adapun alasan hingga akhirnya diputuskan Eep dibanding tokoh muda lainnya, Hafirdz menjelaskan ada empat poin yang menilai Eep pantas didukung menjadi orang nomor dua di Indonesia.
Pertama, Eep mempunyai kapasitas sebagai cawapres, dimana karir akademisnya yang bagus sebagai lulusan terbaik Universitas Indonesia dan luar negeri.
"Dia pernah sebagai dosen dan peneliti," ucapnya.
Kedua, Eep sebagai tokoh yang memiliki peluang besar untuk menang menjadi cawapres dengan track record baik di dalam dunia perpolitikan dan hasilnya banyak calon kepala daerah memenangkan kontestasi Pilkada.
"Jadi kami tidak meragukan lagi akan kemampuan beliau untuk mendongkrak suara dan memenagkan Pemilu," ujar Hafidz.
Baca: Kapolri Tito Tidak Canggung Ikuti Syuting Film 22 Menit
Ketiga, kata Hafidz, Eep sangat dekat dengan para ulama dan umat Islam, sehingga dirinya sangat potensial untuk mengambil hati umat Islam demi menjulang suara kemenangan pada pemilu 2019.
"Keempat dia mampu merangkul kaum milenial karena selama ini yang sudah mendeklarasikan diri merupakan tokoh senior, yang semestinya memberikan kesempatan kepada kaum muda sebagai alternatif cawapres," paparnya.