News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Buruh

Hari Buruh, Pembantu Rumah Tangga Suarakan Stop Pelecehan Seks di Tempat Kerja

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa buruh perempuan berdemo di peringatan Hari Buruh Internasional di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa 91/5/2018).

Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa dari Pekerja Rumah Tangga (PRT) ikut meramaikan Mayday di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Selasa (1/5/2018).

Ada beberapa poster yang menghiasi aksi mayday dari Massa PRT ini, "Stop pelecehan seksual di tempat kerja", ”stop mengeksploitase tubuhku (perempuan)”, ”tenggelamkan pelaku diskriminasi gender“.

Aksi PRT ini merupakan lanjutan dari perjuangan buruh perempuan pertama kali di dunia yang dilakukan di New York yang berhasil memperjuangkan jam kerja 8 jam perhari.

"Aksi hari buruh perempuan ini merupakan kelanjutan perjuangan para buruh dalam melanjutkan aksi buruh pertamakali di dunia yang dilakukan di New York pada tahun 1805 Yang berhasil memperjuangkan jam kerja 8jam perhari, dari awalnya 20 jam kerja perhari," ujar Lita Perwakilan Jala PRT di Patung Kuda, Monas, Jakarta, Selasa (1/5/2018).

Lita mengatakan, selama ini buruh perempuan di pabrik semakin mendapatkan sistem kerja target yang tidak manusiawi.

Baca: Kaos #2019GantiPresiden Sangat Viral, Ahmad Dhani Siap Safari ke Daerah

Baca: PDI Perjuangan: Hargai Perbedaan Pilihan Politik

Lita, juru bicara massa buruh perempuan berdemo di peringatan Hari Buruh Internasional di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa 91/5/2018).

"Di tempat kerja, buruh perempuan di pabrik semakin mendapatkan sistem kerja target yang tidak manusiawi, jam kerja yang panjang, tekanan dan beban kerja yang sangat tinggi menyebabkan buruh perempuan yang sedang hamil sangat rentan mengalami keguguran," katanya.

Lita juga menjelaskan mengenai kekerasan perkerja di luar negeri, menurutnya diluar negeri kekerasan tidak selamanya fisik, tetapi banyak yang bersifat kehendak, psikologi, sampai pembunuhan karakter.

"Jenis kekerasan di tempat kerja yang lain misalnya buruh perempuan harus melakukan banyak pekerjaan dengan waktu kerja yang panjang, pemaksaan bekerja lembur disaat sakit atau disaat duka,"

"Pemaksaan ide atau klaim prestasi atas sebuah ide atau pekerjaan, pelecehan secara seksual maupun secara verbal, dimarahi atasan atau majikan secara berlebihan dan menggunakan bahasa yang kasar," katanya.

Massa PRT pagi ini akan bergerak dari Patung Kuda menuju ke Istana Negara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini