News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Buruh

Ketika Natalius Pigai Teriakkan Ganti Presiden Saat Berorasi di Hadapan Buruh

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Natalius Pigai (kiri) bersama Fadli Zon

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, turut bersuara dalam hari buruh internasional atau May Day, Selasa (1/5/2018).

Pigai datang ke acara unjuk rasa Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) di depan pintu masuk gedung DPR/MPR, Jakarta Selatan.

Ia datang mendampingi Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.

Baca: Fadli Zon: Buruh Jangan Pilih Pemimpin Yang Hanya Retorika Pro Buruh

Pantauan Tribunnews.com, datang dari dalam kawasan DPR menggunakan 'mobil golf'.

Ia nampak setia mengiringi langkah dari Amien Rais.

Bahkan, langkahnya seirama ketika berjalan.

Baca: Polri Imbau Masyarakat Tidak Manfaatkan Area Car Free Day Untuk Kegiatan Politik

Mereka berjalan dengan kecepatan sedang dan menuju ke arah mobil komando yang telah berjejer.

Ada tiga mobil komando milik FSP LEM SPSI berjejer di depan pintu masuk gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (1/5).

Meski badannya cukup 'berisi', Pigai tak nampak kesulitan menaiki mobil komando tersebut.

Tangga dinaikinya dengan langkah mantap, sebelum akhirnya ia berdiri tegap di atas panggung kecil tepat di mobil komando tersebut.

Baca: Perwakilan Buruh Ajak Dede Yusuf Foto Bareng Usai Audiensi

Sempat membenarkan posisi celananya, ia turut meneriakkan 'Hidup Buruh' mengikuti orasi dari Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf dan Amien Rais.

Barulah usai itu, ia dapat kesempatan tampil.

Orasinya penuh dengan semangat yang cenderung mengarah kepada luapan emosional.

Tiap kata dan kalimat hampir terdengar seperti Pigai berteriak.

Suara lantangnya menyeruak usai terdengar para massa buruh berteriak 'Ganti Presiden'.

"Ganti presiden!," teriak para buruh.

"Ganti! Ganti! Ganti! Sekalipun presiden diganti kita masih ada stok pemimpin bangsa yang lain," ujar Pigai.

Massa buruh pun bersorak dan berteriak tanda persetujuan atas ungkapan Pigai.

Warna 'adem' dari kemeja bermotif kotak-kotak perpaduan warna cokelat dan hijau yang ia kenakan nampak berbeda, dari tingkah lakunya yang terkesan berapi-api.

Ia menjelaskan teriakan ganti presiden itu atas ketidaksetujuannya terhadap kebijakan pemerintah kepada para buruh.

Ia mengkritisi Peraturan Presiden (perpres) nomor 20 tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing (TKA).

Aturan itu dinilai tidak berpihak kepada buruh.

"Pengkhianatan besar terjadi dari orang-orang besar bukan orang kecil. Pemimpin tertinggi (Presiden) condong ke negara lain (bukan masyarakat sendiri)," jelasnya.

Lebih lanjut, ia turut mengomentari Peraturan Pemerintah (PP) nomor 78 Tahun 2015 terkait pengupahan buruh.

Aktivis kemanusiaan itu beranggapan PP tersebut tidak berpihak kepada kelayakan hidup para buruh Indonesia.

"Karena itu sejak saya masih di Komnas HAM hingga saat ini saya konsisten ingin cabut perarturan pemerintah nomor 78 tahun 2015," tandasnya.

Selepas itu, ia bersama Amien Rais turun dari mobil komando. Mereka pun berjalan memasuki kawasan DPR kembali.

Ia mengantarkan Amien Rais ke dalam mobilnya sebelum menyaksikannya pergi.

Kemudian, Pigai turut meninggalkan lokasi DPR.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini