Selain persoalan tenaga kerja, dalam kesempatan yang sama Sahroni mengingatkan warga mengenai pentingnya ketertiban masyarakat.
Seperti persoalan pembagian sembako di Monas akhir April lalu yang mengakibatkan kematian dua bocah turut disayangkannya.
Ia menyarankan masyarakat untuk lebih mengikuti pembagian sembako yang berada di wilayahnya.
Hal itu diyakininya akan berlangsung lebih tertib dan tak membahayakan jiwa.
"Pembagian sembako paling banyak isinya sejumlah 100 ribu harganya, duitnya sih gak ada karena menggunakan kupon. Kalau cuma mengejar 100 ribu (sembako) tapi susahnya luar biasa dan bahkan menghilangkan nyawa orang itu bahaya, mendingan di wilayah masing-masing,” pesan Sahroni.
Selain itu, masyarakat dimintanya lebih arif dalam menyikapi ajakan, khususnya yang mengatasnamakan agama dalam kampanye mengambil kekuasaan.
Politikus NasDem ini mengingatkan masyarakat untuk memilih pemimpin yang bisa mensejahterahkan masyarakat, siapapun orangnya.
“Saya mengimbau ke sini karena bapak ibu sudah melihat di TV, ribut satu dengan slogan ganti presiden dan satunya pertahankan presiden. Padahal presidennya juga belum tentu nyalon,” ucapnya.
Dalam akhir dialognya, Sahroni mengecam pihak-pihak tak bertanggungjawab yang berupaya memperdayai masyarakat dengan menggunakan isu SARA untuk kepentingan tertentu.
"Jangan rakyat kita diperdayai dengan orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Jangan memporakporandakan masyarakat, ngaduin orang-orang supaya milih si A atau si B, suruh berhentiin orang (presiden), presidennya belum selesai. Bagaimanapun presiden kita satu saat ini. Jangan selalu bawa agama bilang jihad terus tapi puncaknya untuk kekuasaan,” ucap Sahroni.
"Saya juga agama islam, tapi tidak pernah membawa agama untuk mengkampanyekan atas kekuasaan. Yang penting masyarakat adem dan damai,” katanya.
Dalam kunjungan kerja di Cengkareng Barat ini, Sahroni turut membagian sembako kepada 1000 warga yang hadir.
Di hari yang sama, sebelumnya Sahroni juga melakukan kunjungan kerja dan pembagian 1000 sembako di Kelurahan Krukut.
Di wilayah ini, Sahroni berpesan agar warga terhindar dari narkoba yang dapat merusak kesehatan dan jiwa.