News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Rutan Mako Brimob

IPW Imbau Polisi Jelaskan Apa yang Sesungguhnya Terjadi di Mako Brimob

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mako Brimob Kelapa Dua

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mengimbau pihak kepolisian untuk menjelaskan secara transparan tentang apa sesungguhnya yang terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5).

Neta mengaku heran kenapa situasi mencekam di Mako Brimob itu belum juga terkendali, padahal 11 jam telah berlalu, dan itu membuat aktivitas masyarakat terganggu akibat jalanan diblokir.

IPW mencatat, kekacauan di Rutan Mako Brimob sebenarnya sudah terjadi sejak pukul 15.00 WIB, Selasa (8/5). Namun hingga pukul 10.00 WIB, Rabu (9/5) jalanan di sekitar Mako masih diblokir.

Baca: Bawa 3 Kg Sabu dan 5.000 Butir Ekstasi Dua Bandar Narkoba Tewas Ditembak Aparat

"Ironisnya tidak ada penjelasan yang transparan dari kepolisian tentang kekacauan yang terjadi di Mako Brimob," ujar Neta, dalam keterangannya, Rabu (9/5/2018).

Dari informasi yang diperoleh IPW, kekacauan terjadi pukul 15.00 dan tidak cepat dikendalikan. Akibatnya, pada pukul 21.00 napi teroris berhasil menjebol teralis tahanan.

Neta juga mengatakan para napi juga berhasil merampas senjata polisi dan menyandera 4 anggota polisi, dimana satu di antaranya wanita berpangkat Iptu.

"Dalam kekacauan itu terjadi aksi tembak-menembak antara polisi dengan napi yang menguasai rutan. Pukul 06.00 sejumlah ambulans tiba di rutan dan terlihat sejumlah orang dibawa dengan ambulan. Pukul 09.30 mobil DVI terlihat masuk ke rutan Brimob," ungkapnya.

Atas dasar itu, IPW mengimbau, kepolisian harus menjelaskan peristiwa ini dengan transparan tentang apa yang terjadi, tentang berapa korban tewas dan luka dalam kekacauan itu.

Selain itu perlu juga dijelaskan, kata Neta, tentang senjata api polisi yang berhasil dirampas napi teroris.

"Sebab dari informasi yang diperoleh ada lima sampai tujuh unit senjata api polisi yang dirampas napi teroris dan inilah yang membuat polisi kesulitan mengendalikan situasi karena para napi melakukan perlawanan sengit dengan senjata api rampasan," kata dia.

Neta mengaku sangat prihatin dengan apa yang terjadi di Mako Brimob. Ini adalah kekacauan yang kedua di Rutan Mako Brimob. Dan kekacauan ini terjadi beberapa saat setelah Brimob memunculkan kontraversial karena berpatroli mengamankan kantor kantor partai politik di Semarang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini