Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Wakapolri Komjen Syafruddin menyatakan senjata tajam dan handphone yang dipegang para narapidana teroris di Mako Brimob merupakan hasil rampasan.
"Kan dia (napiter) jebol kemana-mana, ada kaca, besi, dijebol semua, sekat semua dijebol jadi alat-alat peralatan yang ada di ruang itu didapatkan, (hanphone) rampasan," ujar Syafruddin di Istana Bogor, Kamis (10/5/2018).
Dengan hasil rampasan tersebut, para narapidana teroris bisa melakukan aksinya hingga menewaskan lima anggota Polri dan melakukan live di media sosial.
Baca: Ternyata Istri Iptu Yudi Rospuji Tidak Melahirkan di RS Polri Kramat Jati
"Tidak ada temuan simpanan (sajam maupun handphon), ini rampasan," ucapnya.
Sementara terkait lamanya akhir penanganan aksi narapidana teroris tersebut, kata Syafruddin, kepolisian mengatasinya dengan secara hati-hati karena masih terdapat polisi yang disandera.
"Kami ingin selamat, tadi pagi satu sandera selamat, baru melakukan tindakan tegas," katanya.
Baca: Karangan Bunga Mulai Banjiri Mako Brimob di Depok, Satu Di Antaranya Dari Budi Gunawan
Dirinya pun menyampaikan, 145 narapidana saat ini sudah di bawa ke lapas di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, dan sisanya 10 narapidana masih ditahan di Mako Brimob.
"Ini evaluasi tim investigasi," ujarnya.
Baca: Kondisi Terakhir Narapidana Teroris Terduga Provokator Kerusuhan di Mako Brimob
Diketahui, narapidana kasus terorisme sempat menguasai rutan Mako Brimob selama 36 jam sejak Selasa (10/5/2018).
Insiden mengakibatkan lima korban jiwa dari Densus 88 dan satu narapidana kasus terorisme.