"Tidurlah Dik Ais, Kami akan selalu menjagamu..." kicaunya lagi.
Sebuah foto kondisi Ais menjalani perawatan.
Postingan ini pun dibanjiri doa dari netizen.
"Besarkan ndan... Didik adik ais... Jadikan dia polwan yg tangguh untuk melawan teroris...."
"Ya allah nelongso ndelok e ndan..jek cilik dijak ngebom..umur sakmono jek seneng2 e dulinan,ngaji."
"Semoga menjadi anak solihah,Dan kelak jadi orang hebat,Aamiin"
"Masyallah ini dik ais jadi yatim piatu ya?smg jadi anak yg sholehah."
Ais akan tinggal bersama?
Kapolda Jatim, Irjen Machfud Arifin memastikan akan melalukan pendampingan secara intensif terhadap anak-anak pelaku bom seperti Ais.
"Kalau sudah sehat kita beri pemahaman, pendampingan terhadap anak-anak ini, polwan, psikolog, terus ahli radikalisasi untuk memberi pemahaman yang benar supaya nggak terngiang-mgiang terus kejadian ini," ujar Machfud Arifin Kapolda Jawa Timur, Selasa (15/4/2018).
Kapolda Jawa Timur menambahkan pihaknya akan meminta jaminan pada pihak keluarga yang berhak atas pengasuhan anak tersebut.
"Karena semuanya orang tuanya sudah meninggal, mungkin neneknya, mungkin omnya, mungkin pakdhenya harus betul-betul dijamin yang dia 'waras' dalam merawat anak-anak ini."
"Kalau nggak ada jaminan dan pemahaman yang 'waras' tidak akan saya berikan," tegas Machfud Arifin.
Ais Dimata Tetangga