News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Panas-Dingin Hubungan Soeharto dan BJ Habibie, Berpisah Usai Soeharto Lengser

Editor: ade mayasanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI ketiga BJ Habibie (tengah) saat menghadiri pembukaan Sidang Tahunan MPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017). Sidang tersebut beragendakan penyampaian pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam rangka HUT Ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNJAKARTA.COM- 20 tahun lalu, Presiden Soeharto menyerahkan kekuasan kepada wakilnya BJ Habibie.

Suksesi kekuasaan yang sangat dini tersebut ternyata berbuntut panjang pada hubungan keduanya. Soeharto yang sebelumnya sangat dekat dengan Habibie merasa telah dikhianiati.

Sejak peristiwa bersejarah 21 Mei 1998 di Istana Negara, Soeharto dan BJ Habibie tidak pernah bertemu lagi. Bahkan hingga Soeharto meninggal dunia.

Berikut adalah rangkuman TribunJakarta dari pasang surut hubungan keduanya yang pernah berpasangan memimpin Indonesia

1. Soeharto Perintahkan Habibie Pulang Pada Umur 38 Tahun

BJ Habibie lama bermukim di Jerman, tempat dia menyelesaikan pendidikan tingginya. Suatu waktu saat bercerita saat Rapimpas Partai Golkar di JCC 2 tahun lalu, Habibie mengisahkan kepulangannya ke tanah air.

"Saya dipanggil pulang oleh Pak Harto untuk membangun Indonesia. Persisnya 28 Januari 1974 hari Senin, jam 8 malam di Cendana," kata Habibie.

Habibie diterima Soeharto di kediaman pribadinya. Saat itu, Soeharto meminta Habibie untuk mempersiapkan Indonesia menuju era tinggal landas. Ia sempat mempertanyakan keinginan Soeharto itu.

<<< Halaman berikutnya >>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini