News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Terorisme

Aman Abdurrahman: Silakan Vonis Mati, Saya Tidak Takut dengan Hukuman Zalim Kalian

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PLEDOI PELAKU TEROR - Terdakwa kasus teror bom Thamrin Aman Abdurrahman usai menjalani sidang dengan agenda pembacaan pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (25/5). Aman Abdurrahman alias Oman Rochman didakwa sebagai aktor intelektual di balik serangkaian teror di Indonesia, termasuk teror bom Thamrin yang terjadi awal Januari 2016. (WartaKota/Adhy Kelana)

Dalam kasus itu Aman divonis sembilan tahun penjara.

Dalam pledoinya kemarin, Aman mengungkap dirinya mengaku pernah dilobi oleh seorang warga negara asing untuk berdamai dengan pemerintah selama di tahanan.

PLEDOI PELAKU TEROR - Terdakwa kasus teror bom Thamrin Aman Abdurrahman usai menjalani sidang dengan agenda pembacaan pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (25/5). Aman Abdurrahman alias Oman Rochman didakwa sebagai aktor intelektual di balik serangkaian teror di Indonesia, termasuk teror bom Thamrin yang terjadi awal Januari 2016. (WartaKota/Adhy Kelana) (Warta Kota/Adhy Kelana (Kla))

Dirinya mengaku dilobi seorang peneliti bidang kajian Islam bernama Prof Rohan asal Srilanka yang bekerja untuk pemerintah Singapura. Rohan juga bekerjasama dengan pemerintah Indonesia.

Cerita Aman, awalnya Rohan mewawancarainnya di sel isolasi Gegana Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada 21 Desember 2017.

Saat itu, Rohan menanyai Aman tentang tauhid, kesyirikan dan sistem pemerintahan demokrasi, Khilafah Islamiyah dan Hijrah, dan hal-hal yang berkaitan dengan pemikirannya.

Keesokan harinya, Rohan kembali mewawancarai Aman tentang buku-buku dan rekaman kajian yang disebarkan selama di penjara dan di luar penjara.

Kali ini, wawancara Aman direkam oleh Rohan dan timnya. Dalam pertemuan selanjutnya, Rohan datang melobi Aman melalui tiga pertanyaan.

Pertanyaan pertama, Rohan menawarkan kepada Aman untuk berkompromi dengan pemerintah.

Jika dirinya mau berkompromi dengan pemerintah maka hukumannya akan diperingan.
"Bila ustaz Aman mau berkompromi maka akan langsung dibebaskan dan bila tidak mau berkompromi, maka akan dipenjara seumur hidup," ujar Aman menirukan omongan Rohan dalam pledoinya.

Ajakan itu ditolak oleh Aman dengan menegaskan bahwa dirinya tidak mau berkompromi dengan pemerintah.

Baca: Ditolak Ceramah di UGM, Fahri Hamzah: ‎Bukan Zamannya Melarang Orang Bicara

"Saya tidak akan mau berkompromi dengan pemerintah ini, saya Insya Allah akan keluar dari penjara berupa mayat sebagai Syahid atau keluar dalam keadaan hidup sebagai pemenang dalam prinsip ini," tegas Aman.

Rohan mengajak Aman jalan-jalan ke Museum Indonesia. Ajakan tersebut langsung ditolak oleh Aman.

Rohan lalu mengajak Aman untuk makan malam di luar penjara. Ajakan tersebut kembali ditolak oleh Aman.

"Saya jawab, saya tidak mau. Saya tidak akan keluar dari penjara kecuali berupa mayat sebagai syahid Insya Allah atau keluar masih hidup sebagai pemenang," tambah Aman.

Aman yakin, pertanyaan dari Rohan tersebut merupakan jebakan agar dirinya mau keluar dari prinsipnya.

Aman mengaku sangat bahagia bisa menolak tawaran dari Rohan tersebut. (tribun network/fahdi fahlevi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini