Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, berbuka puasa dengan KAHMI, PMI, dan pejabat di lingkungan Istana Wakil Presiden. Acara digelar di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin, (4/6/2018).
Di acara buka puasa itu, Presidium KAHMI, Sigit Pamungkas, menceritakan kurangnya kesempatan agar dapat makan bersama JK. Kesempatan itu hampir terjadi pada 2014.
Baca: Kim Jong-un: Bukan putra mahkota tapi akhirnya menjadi pemimpin Korea Utara
Pada saat itu, Sigit masih menjabat salah satu Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2012-2017. Setelah acara penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019, seluruh Komisioner KPU sepakat makan di Bubur Kwang Tung.
Ketika, semua komisioner sudah memesan makanan, ada informasi presiden dan wapres terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, berencana makan di tempat itu.
Akhirnya, para komisioner meninggalkan tempat makan. Keputusan meninggalkan tempat makan untuk menghindari pandangan orang ada sesuatu di tempat itu.
"Proses itu harus menunggu saya harus jadi Presidium KAHMI dulu baru bisa makan bersama," ujar Sigit, di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin, (4/6/2018).
Akhirnya, kesempatan untuk makan bersama JK terlaksana pada Senin ini. Di kesempatan itu, pria berlatar belakang pengusaha itu mengaku masih ingat kejadian sekitar 3,5 tahun lalu
JK mengaku apabila pada saat itu terjadi acara makan bersama dikhawatirkan akan terjadi fitnah. Sebab, sebelumnya muncul isu komisioner KPU dan tim sukses Jokowi-JK makan sate bersama.
"Takut fitnah," tambah JK.