News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ditawari Masuk Koalisi Keumatan, SBY: Saya Tidak Mau Bicara Politik Dulu

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka acara Gerakan Pasar Murah Demokrat, di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2018).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) enggan berkomentar terkait adanya ajakan untuk bergabung ke koalisi keumatan besutan Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Menurut SBY, saat ini dia hanya fokus pada kondisi rakyat Indonesia yang masih banyak membutuhkah bantuan.

"Janganlah, saya tidak mau bicara politik dulu, bantu rakyat dulu, nanti pada saatnya (ngambil sikap)," ujar SBY, di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2018).

Sebelumnya, Fadli Zon mengatakan koalisi keumatan yang ditawarkan Rizieq Shihab cukup bagus.

Gagasan tersebut menurut Fadli sebenarnya sudah lama dibangun, salah satunya saat Pilkada DKI 2017 lalu.

"Ya saya kira itu gagasan yang bagus koalisi keummatan dan kerakyatan sekaligus, jadi memang ada persamaan aspirasi pada waktu pilkada DKI dan juga beberapa pilkada yang lain di tanah Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah terutama dan juga Sumatera Utara jadi ini bagian yang menurut saya sudah prosesnya itu bukan baru tapi sudah lama," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (3/6/2018).

‎Menurut Fadli saat ini Gerindra semakin solid dengan PAN dan PKS.
Meskipun demikian, Gerindra, akan menjajaki komunikasi dengan PKB dan Demokrat untuk masuk ke dalam koalisi.

Fadli yakin komunikasi dengan Demokrat dan PKB akan berjalan ke arah positif.

Salah satunya dengan menawarkan jatah menteri kepada ke dua partai tersebut.

"Ya biasalah itu power sharing, tidak mungkin sendirian tidak mungkin hanya ada satu yang untuk semua harus untung win win," katanya.

‎Fadli yakin partai partai lain yang diajak bergabung ke dalam koalisi akan menerima meskipun tidak mendapatkan Cawapres. Menurutnya power sharing tidak hanya kursi Cawapres, melainkan kursi menteri.‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini