Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka merayakan bulan lahirnya Pancasila, Banteng Muda Indonesia (BMI) DKI Jakarta mengadakan acara nonton bareng (nobar) Film Lima karya sineas muda Lola Amaria. Dengan tajuk “Festival Pancasila”, BMI menjadikan momen nobar ini agar dapat menambah rasa persatuan dan kesatuan Bangsa. Mereka menilai, saat ini marak terjadi intoleransi sehingga dibutuhkan cara cara jitu untuk menumbuhkan rasa persatuan.
“Film yang menurut saya sangat luar biasa di tengah masa krisis ideologi dari luar. Kita sama sama bersatu mempertahankan NKRI dengan segala perbedaan ini,” kata Ketua DPD BMI DKI Jakarta, Dian Eka Yanto di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/6/2018).
Hal senada diungkapkan Bimo Pradikto, Ketua Pelaksana sekaligus menjabat di bidang Ekonomi Kreatif BMI DKI Jakarta. Ia mengatakan acara tersebut dibuat secair mungkin agar mudah merangkul anak-anak muda untuk aware terhadap Pancasila.
“Kita buat acara dengan nuansa lebih ke anak muda yah. Kebetulan bulan puasa, jadi kita juga sekalian bikin acara sambil buka puasa bersama, tausiah, photo contest bertema Pancasila, vlog contest bertema Pancasila, festival lagu kebangsaan oleh Julius Firdaus serta santunan anak yatim. Kebetulan juga ada film judulnya Lima, film ini bertemakan tentang Pancasila, karena ada pesan morilnya, jadi kita khususkan nobar film Lima ini,” jelas Bimo.
Pada kesempatan yang sama, Liliyana, selaku Pelaksana bidang acara dan konsumsi festival Pancasila merasa harus ikut ambil bagian dalam event ini. Menurutnya, sebagai millenials ia ingin menunjukkan kepada anak muda lainnya.
“Sebagai generasi penerus mereka yang sekarang menjabat di kursi pemerintahan. Kita harus se-kreatif mungkin mengemas kegiatan seperti ini. Berjuang mempertahankan ideologi bangsa ini,” katanya.
Selain internal BMI DKI Jakarta, yang merupakan sayap partai PDI Perjuangan, acara Festival Pancasila ini juga dihadiri para tamu di luar BMI, seperti mahasiswa, organisasi sayap partai lainnya, Banser, serta masyarakat umum. “Kita mau nunjukkin ke masyarakat luas identitas kita, kalau kita bisa berkarya secara anak muda milenials yang gak kaku. Aspirasi kita juga kita sampaikan secara kreatif,” pungkas Bimo menutup perbincangan.