TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin angkat bicara terkait diizinkannya kegiatan takbir keliling oleh Pemprov DKI Jakarta.
Ma’ruf mengatakan agar ada pengawasan jangan sampai takbir keliling ada yang disusupi agenda politik praktis.
Apalagi perayaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini berdekatan dengan agenda politik Pilkada 2018 dan pendaftaran capres serta cawapres 2019.
“Jangan sampai agenda politik dibawa-bawa dalam takbir keliling, nanti kalau misal ada suatu kelompok teriak satu isu politik ketemu kelompok lain yang berseberangan justru bisa membuat takbir keliling memunculkan konflik dalam masyarakat,” ucapnya saat ditemui di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/6/2018).
Ma’ruf Amin mengajak masyarakat untuk mendukung kebijakan Pemprov Jakarta dengan tidak menyalahgunakan atau berbuat berlebihan melalui takbir keliling tersebut misal berteriak-teriak secara berlebihan.
Ia mengajak momentum hari raya Idul Fitri ini dijadikan momentum menjaga perdamaian, kemudian memperkokoh ikatan serta hubungan antarsesama saudara seagama, saudara sebangsa, dan saudara sesama manusia.
“Jangan sampai momentum itu dinodai hanya karena perbedaan pandangan politik sehingga menimbulkan saling marah, saling salah paham, serta saling mencerca dan mencaci maki,” pungkasnya.