Dampak buruk Premium semakin besar, kalau kendaraan yang dipergunakan adalah keluaran terbaru. Sebab, sejak tahun ini Indonesia mulai menerapkan standar emisi yang lebih tinggi.
Bukan cuma kendaraan keluaran terbaru. Tri menambahkan, kendaraan yang diproduksi sebelum 2003, sebaiknya juga mempergunakan BBM dengan oktan tinggi, setidaknya Pertalite.
Bahkan jika dilakukan pengaturan waktu pengapian (timing igniton), maka penggunaan BBM RON 92 ke atas pada kendaraan ‘tua’ tersebut juga akan lebih baik.
Menurut Tri, BBM bisa dianalogikan seperti makanan bagi manusia. Semakin ‘bergizi’ BBM yang dikonsumsi kendaraan, tentu mesin semakin sehat.
Dalam hal ini, Premium ibarat makanan dengan kolesterol tinggi, yang bisa menyebabkan penyumbatan pada mesin dan akhirnya mengakibatkan berbagai penyakit, termasuk ‘stroke’. “
Makanya, agar mesin tetap sehat sebaiknya konsumen mulai membiasakan memakai BBM berkualitas,” kata Tri. (*)