TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Gerindra, Andre Rosiade angkat bicara terkait mundurnya Mohammad Nuruzzaman dari partainya.
Dalam suratnya Nuruzzaman mundur karena menilai Gerindra kerap menggunakan isu Suku Agama, Ras, dan Antar Golongan.
Andre menyesalkan Nuruzzaman mundur dengan cara tidak baik. Menurutnya, bila ingin mundur, sebaiknya cukup kirim surat ke Dewan Pimpinan Pusat ( DPP) Gerindra, tanpa harus menyebarkan surat atau alasan pengunduran diri.
"Kalau mau keluar dari partai silahkan itu haknya beliau, yang tidak kita sepakati caranya, kalau mau mundur silahkan kirim surat kita buka 24 jam, ini kenapa suratnya di ekspose," kata Andre saat dihubungi, Rabu, (13/5/2018).
Andre juga menyesalkan sikap Nuruzzaman yang menyebarkan hoaxs dalam suratnya, yaitu menuduh Gerindra menggunakan isu SARA dalam berpolitik.
Menurutnya hal tersebut sangtlah tidak tepat. Andre mengatakan Gerindra merupakan partai yang sangat majemuk dan Bhineka Tunggal IKA. Di dalam organisasi Partai Gerindra terdapat sejumlah organisai sayap Keagamaan.
"Tahu engga PDIP saja tidak ada sayap partai kristennya, Gerindra ada sayap Kristennya yaitu KIRA, ada sayap Hindu Budha yakni Gema Sadana, ada sayap Islam yaitu GEMIRA, lalu dimana dibilang kita pemain SARA, ini partai paling Bhineka Tunggal ika. Apa kurang plural kita," katanya.
Andre mengatakan bahasa Nuruzzaman yang menyebut Gerindra menggunakan Isus SARA sama dengan bahasa yang selama ini digunakan oleh Ahoker. Para pendukung Ahok dalam Pilkada DKI tambah Andre sering menuduh Gerindra memainkan isu SARA.
"Nah ini yang kita tidak sepakat pernyatan si Nuruzzaman," pungkasnya.