Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dikeluarkannya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus dugaan chat mesum yang melibatkan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab tidak serta merta menjadikan dukungan umat Islam berahli ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 mendatang.
"Enggak bisa (berubah pilihan ke Jokowi)" ujar juru bicara Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin di Kawasan Menteng, Jakarta, Senin (18/6/2018).
Baca: PA 212 Sebut Ada Barter Kasus Rizieq dengan Sukmawati Dibalik Penerbitan SP3
Apalagi, kata Novel, jika SP3 yang diterima Rizieq Shihab bersifat 'semu'.
"Enggak ada merubah semuanya ketentuan kita," ujar Novel.
Novel pun menepis SP3 yang diberikan sebagai bentuk bujukan yang diberikan pemerintah agar Rizieq Shihab ikut mendukung Joko Widodo.
"Kita tetap ya, kita harga mati enggak akan berkoalisi dengan pendukung penista agama itu harga mati kita," ujar Novel.
"Bahwa kita ini enggak bisa kompromi dengan mereka karena ini sudah masuk masalah akidah dan masalah syariat, harga mati dan kita gak mau berkompromi dengan mereka," sambungnya.
Disinggung juga apakah Rizieq yang kini masih berada di Arab Saudi akan mudik ke Indonesia setelah SP3 kasusnya.
Baca: Tanggapan 4 Politisi Soal SP3 Kasus Habib Rizieq Hingga Respon Ahok dari Dalam Tahanan
Novel menyebut hal itu masih belum bisa dilakukan karena masih ada tiga kasus lainnya yang masih bergulir.
"Belum bisa (pulang), karena masih ada tiga kasus lagi belum di SP3," ucap Novel.