News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mudik Lebaran 2018

KSP Ingatkan Pentingnya Atur Perjalanan di Periode Arus Balik Lebaran

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah kendaraan melintasi Jembatan Kali Kuto pada ruas tol fungsional Batang - Semarang, Kendal, Jawa Tengah, Rabu (13/6/2018). Jembatan Kali Kuto dioperasikan sementara untuk arus mudik dan arus balik Lebaran 2018 dengan tujuan mengurai kemacetan di exit tol fungsional Gringsing, Kendal. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) mengingatkan adanya potensi kemacetan arus balik yang harus diwaspadai para pengguna jalan pada Lebaran 2018.

Potensi ini bisa muncul berdasarkan analisis dan pantauan selama arus mudik sepekan sebelumnya.

Potensi kemacetan bisa terjadi karena kombinasi antara meningkatnya jumlah pemudik dan waktu arus balik yang berlangsung lebih pendek dibandingkan dengan arus mudik, sehingga para pengguna jalan akan menggunakan ruas yang sama dalam waktu yang bersamaan. 

KSP menghimbau para pengguna jalan untuk mengatur waktu perjalanan kembali dari kampung halaman sebaik-baiknya.

Baca: Sempat Ditutup, Ruas Tol Fungsional Semarang-Brebes Pagi Ini Dibuka untuk Arus Balik

“Jika memungkinkan, hindarilah waktu-waktu yang diprediksi akan menjadi puncak dari arus balik. Jika tidak memungkinkan, tingkatkan kehati-hatian. Utamakan keselamatan!,” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam keterangan tertulis, Senin (18/6/2018).

Baca: Kapolda Jateng: Jalan Tol Fungsional Dibuka 24 Jam Selama Arus Balik Lebaran

Lonjakan besar pemudik kemungkinan sudah akan berlangsung sejak tanggal 18 dan 19 Juni 2018, di mana arus kendaraan dari tiga jalur utama yakni jalan nasional Pantura, jalan tol Cipali, dan jalan tol Purbaleunyi akan bertemu pada ruas jalan tol Cikampek-Jakarta, dan tersambung ke tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan tol Jagorawi.

“Sepanjang liburan ini kami tetap berkoordinasi dengan berbagai pihak dan terus memonitor perkembangan lalu-lintas di lapangan. Potensi-potensi kemacetan tersebut harus kami informasikan sejak awal kepada masyarakat supaya para pemudik juga mengantisipasi jalur-jalur yang rawan macet," ujar Moeldoko.

"Selain itu, kami juga menghimbau para pemudik untuk mengatur jadwal kembali dari kampung halaman dengan sebaik-baiknya dengan tidak menumpuk pada waktu-waktu puncak,” kata Moeldoko. 

Kepala Staf Kepresidenan juga menekankan bahwa potensi-potensi kemacetan tersebut akan terus diinformasikan sejak awal kepada masyarakat.

“Supaya para pemudik juga mengantisipasi jalur-jalur yang rawan macet. Selain itu, kami juga menghimbau para pemudik untuk mengatur jadwal kembali dari kampung halaman dengan sebaik-baiknya dengan tidak menumpuk pada waktu-waktu puncak,” jelas Moeldoko.

Ia menambahkan, pihaknya terus memonitor beberapa penyebab gangguan yang terjadi selama arus mudik.

Diantaranya terjadinya kecelakaan lalu-lintas yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error), pengelolaan kantong-kantong peristirahatan (rest area) yang belum optimal.

“Pengambilan keputusan dalam pemberlakuan arus berlawanan (contra-flow) juga masih dapat dioptimalkan untuk mengurangi ketersendatan arus lalu lintas,” ujarnya. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini