Untuk mengantisipasi dan mengurangi seminimal mungkin gangguan yang mungkin terjadi, Moeldoko telah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan arus mudik di antaranya Kepolisian Republik Indonesia, Kementerian PUPR, dan Kementerian Perhubungan.
Baca: Si Ganteng Jefri Nichol Punya Pantangan Ini Jika Main Film Layar Lebar
Penyiagaan kembali aparat keamanan dan petugas di lapangan telah dilakukan, terutama pada berbagai titik rawan.
Selain itu, Pemerintah terus mengefektifkan rantai komando pengaturan lalu lintas di lapangan melalui otoritas tunggal yakni Korps Lalu-Lintas (Korlantas) Polri.
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga telah diminta untuk mengoptimalkan penggunaan rest area yang ada sehingga tidak menimbulkan perlambatan arus lalu lintas yang signifikan menjelang titik-titik peristirahatan.
Berdasarkan pemantauan KSP selama arus mudik 2018, beberapa titik peristirahatan belum dikelola secara optimal.
Di beberapa titik terjadi penyumbatan kendaraan bermotor pada seputar pintu masuk, sementara masih terdapat area kosong di dalam rest area yang dapat digunakan untuk menampung kendaraan pemudik yang akan beristirahat atau mengisi BBM.
Titik lain yang juga berpotensi terjadi kemacetan adalah pintu-pintu gerbang pembayaran tol.
Karena itu, akan diberlakukan antisipasi pembayaran dengan sistem jemput bola untuk memperlancar transaksi di gerbang tol.
“Kami menyarankan kepada para pengelola jalan tol, apabila terjadi kemacetan hingga lebih dari 2 km, diberlakukan pengaturan contra-flow pada titik-titik yang memungkinkan,” kata Deputi I Kepala Staf Kepresidenan yang juga Penanggung Jawab Pemantauan Arus Mudik-Balik Lebaran 2018, Darmawan Prasodjo.
Ia menambahkan, opsi membuka pintu gerbang tol secara gratis juga bisa dipertimbangkan jika kondisi di lapangan memerlukan langkah tersebut.
Darmawan juga mengingatkan bahwa ruas tol Cikampek-Jakarta dan ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) juga perlu disiagakan lebih mengingat kedua ruas ini merupakan tulang punggung akses utama para pemudik menuju daerah daerah di Bekasi, Depok, Bogor, dan Tangerang.
“Penting juga kami ingatkan kepada para pengguna jalan untuk tetap menjaga kewaspadaan, kesiagaan, dan kehati-hatian dalam menggunakan jalan raya. Jangan sampai perjalananan liburan dan Lebaran dan kembali ke kota-kota di Jakarta dan sekitarnya justru menjadi antiklimaks karena ketidakhati-hatian dan kekurangsiapan para pengguna jalan,” kata Darmawan.