Belum Ada Data Valid
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerangkan, ada 192 laporan kehilangan dari masyarakat yang masuk ke posko SAR.
Padahal, KM Sinar Bangun merupakan kapal kecil berukuran 35 Gross Tonage (GT) dengan kapasitas 43 orang penumpang.
Meski begitu, sejauh ini belum ada data pasti soal manifes kapal nahas tersebut dari operator kapal.
"Total pengaduan ada 192 orang yang hilang, Kita akan kroscek lagi karena kapal tidak memiliki manifes penumpang," ungkapnya.
Setidaknya, kata dia, operator KM Sinar Bangun menyalahi tiga aturan. Pertama, hanya terdapat 45 jaket pelampung, tidak ada surat izin berlayar dan tidak ada manifes penumpang. Tetapi, Budi masih akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, serta menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Saya, panglima TNI, Kepala Basarnas dan beberapa pihak lain akan menuju lokasi besok untuk melakukan pengamatan langsung. Dengan kejadian ini, nantinya, akan ada perbaikan dari seluruh operator kapal motor dan pihak pelabuhan," ujarnya.
Ia juga menyatakan, atas adanya kejadian ini, pihaknya menghentikan sementara aktivitas pelayaran kapal motor selama tujuh hari. Dan hanya dua kapal Ro-Ro untuk penyelamatan yang diizinkan beroper
"Pemerintah memiliki komitmen yang tinggi soal keselamatan dan pihak operator juga sudah sepakat meningkatkan pelayanan mereka," kata Budi.
Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang ditemui di Kementerian Perhubungan, menjelaskan belum ada data valid yang masuk ke KNKT atas dugaan penyebab tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba.
"Sampai saat ini belum ada data valid yang masuk ke tim. Jadi, memang masih belum bisa dipastikan kenapa tenggelam," kata dia kepada Tribun. (Tribun Network/ryo/coz)