News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KM Sinar Bangun Karam di Danau Toba

Dua Hari Sebelum KM Sinar Bangun Tenggelam, Tetangga Korban Mimpi Lihat Pusaran Air

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

di perairan Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (20/6/2018). Hingga hari ketiga proses pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, sebanyak 18 penumpang selamat, tiga penumpang tewas dan 160 penumpang lainnya masih dalam proses pencarian.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid

TRIBUNNEW.COM, JAKARTA - Siska (38), tak memgira tetangga nya Ledixon Nainggolan menjadi korban karamnya Kapal Km Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatra Utara, pada (18/6/2018).

Dirinya pun mencerita sebelum kepergian Ledixon berserta Istrinya Lilis Betty Nainggolan (49), beserta tiga anaknya Bungaran Nainggolan (22), Nicholas Nainggolan (18), Astrid Nainggola (17), dirinya sempat mendapat firasat buruk.

Baca: Menpora Harapkan Indonesia Masuk 10 Besar di Asian Games

"Dua hari sebelum kejadian, saya masak nasi basi terus, goreng ayam juga kok enggak mateng-mateng, lama gitu matengnya, biasanya kan firasat seperti itu kalau ada keluarga yang akan tertimpa musibah," ucap Siska saat ditemui dikediaman Ledixon, Jalan H Ahyar RT 06/05, No 48 b, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (21/6/2018).

Siska sendiri baru pertama kali mengetahui peristiwa naas tersebut dari group jejaring sosial sosial Whatsapps.

Saat itu ia tak percaya Ledixon bersama istri dan ketiga anaknya turut menjadi korban karamnya KM Sinar Bangun.

"Saya tahu dari grup WA temen saya, tapi saya cuek aja karena enggak ada keluarga juga disana," ujarnya.

Firasat buruk Siska tidak berhenti sampai disitu, malam hari setelah kejadian, dirinya sempat memimpikan keluarga Ledixon terjebak dalam pusaran air.

Baca: Argentina vs Kroasia: Angel Di Maria Jadi Cadangan di Timnas Argentina

"Malemnya itu saya mimpi lihat ada pusaran air, dan dari dalam pusaran ini keluar si Bello anjinya Pak Ledixon dan satu anak kecil tapi enggak tahu siapa," ujar Siska.

Sampai pada pagi harinya Bello, anjing milik Ledixon yang ditinggal di rumah korban tersebut terus menggongong tanpa henti.

"Pagi harinya si Bello terus aja menggongong tanpa henti, mungkin mau ngasih tau kali ya kondisi tuannya," ujar Siska.

Siska pun baru mengetahui kepastian keluarga Ledixon menjadi korban karam nya KM Sinar Bangun saat dirinya sedang memberi makan Bello.

"Waktu lagi ngasih makan si Bello ada tetangga lain yang dateng bilang kalo keluarga ini (Ledixon sekeluarga) jadi korban, saya langsung lemes dan lihat berita di internet nama-nama korban," ucap Siska.

Meskipun hingga saat ini Ledixon beserta istri dan ketiga anaknya belum ditemukan, namun Siska berharap tetangganya itu dapat selamat.

"Semoga saja mereka bisa selamat walaupun saat ini belum ditemukan, tapi perasaan saya kuat si Nicholas selamat," ucap Siska.

Sebelumnya, Ledixon menjadi korban kapal karam di Danau Toba setelah mereka selesai menghadiri upacara peresmian tugu keluarga Opu Lambbas Nainggolan (Hutatangga) pada Senin (21/6/2018) sore sekira pukul 17.30 WIB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini