Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir dalam acara pertemuan wartawan asing di Indonesia.
Pertemuan berlangsung di Ayana Midplaza Hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (28/6/2018).
Jusuf Kalla (JK) didapuk menjadi pembicara Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC) Members.
Baca: Jatah Pelapis Unjuk Gigi Saat Duel Inggris dengan Belgia
Dalam pertemuan itu, Jusuf Kalla menyinggung soal rumitnya Pemilihan Umum atau Pemilu yang akan digelar 2019 mendatang.
"Kita (Indonesia) harus memilih, ada 5 pemilihan tahun depan. Ini akan menjadi sangat complicated (rumit)," kata JK pada sambutannya yang berbahasa Inggris.
JK menuturkan pemilu tahun depan rakyat Indonesia yang terdaftar sebagai pemilih harus mengikuti pemungutan suara mulai dari presiden, DPR pusat, DPR tingkat 1 dan 2, dan juga DPD.
Baca: Tim Samurai Biru Termotivasi Spirit 2002 Saat Ladeni Polandia
"Kalau Anda mengikuti quick count pilkada kemarin, hasilnya sangat beragam. Hal itu bisa mempengaruhi pemilu tahun depan," tutur JK.
JK kemudian juga menyinggung soal radikalisme di Indonesia serta kejadian bom bunuh diri di Surabaya yang melibatkan satu keluarga.
"Kalau Anda lihat bom Surabaya bagaimana anak kecil mengikuti aksi bom bunuh diri. Ideologi saat ini sudah tidak hanya menyangkut generasi senior tapi juga anak kecil," kata JK.
Baca: Karangan Bunga Ucapan Selamat dari SBY Terpajang di Depan Kediaman Khofifah
JFCC merupakan organisasi non-profit jurnalis internasional di Indonesia.
JFCC saat ini memiliki anggota sekitar lebih dari 200 orang yang berasal dari puluhan organisasi media asing.
Anggota JFCC tak hanya jurnalis asing, tapi juga mencakup diplomat hingga pengusaha.