Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tim khusus atau tim ad hoc perbaikan Danau Toba yang diprakarsai Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Basarnas mulai melakukan sejumlah evaluasi.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi menjelaskan rencana dalam waktu satu bulan akan dikaji mengenai regulasi, sarana dan prasarana yang saat ini digunakan di Danau Toba.
"Nah ini dikasih waktu satu bulan sekaligus edukasi juga kepada petugas, apapun langkah yang bisa kita lakukan memang harus kita kerjakan baik dari edukasi, regulasi, sarana, dan prasarana," kata Budi Setiyadi saat ditemui di Kemenkomaritim, Jakarta Pusat, Kamis (28/6/2018).
Budi nenyebutkan salah satu implementasi dari tim ad hoc tersebut adalah dengan membagikan 500 jaket pelampung atau life jacket.
"Nanti sampe akhir bulan akan bagikan sekitar 5.000 life jacket," ungkap Budi Setiyadi.
Baca: Tiga Lumbung Logistik Partai Gerindra Untuk Usung Prabowo Dalam Pilpres 2019
Baca: Hanya Menang di 4 Provinsi, Sinyal Buruk Bagi PDIP?
Namun yang paling penting menurut Budi Setiyadi agar kejadian tenggelamnya kapal Sinar Bangun di Danau Toba tidak terulang adalah program edukasi kepada operator atau pemilik kapal, nahkoda, maupun masyarakat agar mengutamakan keselamatan dalam pelayaran.
Sehingga dari pihak pemilik kapal dapat memastikan kapal laik jalan, melengkapi kapal dengan prosedur keamanan, mengangkut penumpang sesuai kapasitas, dan masyarakat juga mengikuti dan mengawasi peraturan yang ada.
"Dan yang paling penting adalah perubahan mindset atau pola pikir baik masyarakat dan petugas adalah pelayaran yang berkeselamatan, gitu," ungkap Budi Setiyadi
Tim ad hoc tersebut juga akan dijadikan pilot project untuk mengevaluasi operasi sungadi dan danau di wilayah lainnya seperti Palembang dan Kalimantan.
"Permintaan Pak Menteri Perhubungan danau toba ini sebagai kasus untuk kita semacam pilot project. Jadi sesuai kata Kapolri dan panglima ini momentum kita untuk memperbaiki diri terhadap keselamatan angkutan sungai danau dan penyeberangan," pungkas Budi Setiyadi.