News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Megawati, SBY, hingga Mahathir Dijadwalkan Hadiri World Peace Forum ke-7 di Jakarta

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua CDCC, Din Syamsuddin (kedua dari kanan), dalam jumpa pers pembukaan 7th World Peace Forum, di Kantor CDCC, Jl. Brawijaya VIII No. 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/7/2018).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Perdamaian Dunia ketujuh atau The 7th World Peace Forum di Indonesia akan mengundang sedikitnya 100 tokoh dunia dan 50 tokoh nasional yang terdiri dari kalangan agamawan, intelektual, cendikiawan, pembuat kebijakan, pejabat, birokrat serta pemangku kepentingan perdamaian lainnya.

"Nantinya akan menghadirkan sekitar 100 tokoh dunia, dari berbagai kalangan, baik agamawan intelektual, cendekiawan, penentu kebijakan, dan lain sebagainya. 50 nanti juga tokoh dari dalam negeri," ujar Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), Din Syamsuddin, di kantornya, Jl. Brawijaya VIII No. 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/7/2018).

Beberapa tokoh nasional itu adalah Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, Muhaimin Iskandar, Yusril Ihza Mahendra, Zulkifli Hasan, dan Surya Paloh.

Kemudian tokoh internasional ada Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda, Presiden Timor Leste Mar'i Alkatiri dan Perdana Menteri Spanyol José Luis Rodríguez Zapatero.

Baca: Din Syamsuddin Ragukan Informasi Terkait 40 Masjid di Jakarta Terpapar Radikalisme

Acara yang digagas CDCC bekerja sama dengan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban (UKP DKAAP), dan Cheng Go Multicultural Education Trust Malaysia itu akan membahas soal ekstremisme dan ketidakadilan global.

"Jalan tengah sebagai solusi terhadap peradaban dunia, tema ini sengaja kita angkat untuk ikut menjawab permasalahan dunia sekarang ini, yaitu rusaknya atau runtuhnya peradaban dunia. Dan kita dengar adalah karena sistem dunia yang ada selama ini terjebak kepada ekstremitas khususnya kuatnya liberalisme baik dalam bidang ekonomi politik dan budaya," ucap Din.

Konferensi dwi tahunan yang diadakan sejak 2006 itu, akan dilaksanakan pada tanggal 14 hingga 16 Agustus 2018 di Jakarta.

Rencananya acara tersebut akan diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini