Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan politik di Malaysia, dimana ada menteri yang berumur 25 tahun membuka mata kita bahwa dunia sudah berubah.
Kepemimpinan anak muda kini mendapat momentum seiring gempuran teknologi dan new media.
Dalam suasana seperti ini, pemimpin muda dirasakan lebih cepat beradaptasi dengan perubahan.
Dampak lain, politik yang sebelumnya terlihat kaku dan jauh dari realitas sosial, di tangan anak-anak muda, menjadi lebih berwarna.
Sebelumnya di belahan lain, Kanada, Justin Trudeau juga terpilih sebagai PM di usia 39 tahun.
Baca: Sam Aliano Serius Ingin Persunting Veronika Tan Jadi Calon Ibu Negara
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Zaenal Budiyono menjelaskan alasan meragukan kapasitas anak muda jelas sebuah pemikiran ahistoris.
Dari beberapa nama anak muda yang muncul di bursa cawapres, kata Zarnal nama AHY muncul sebagai figur paling populer di sejumlah lembaga survei.
Ia bahkan mengungguli politisi-politisi muda sekelas Romy maupun Puan.
"Sebagai new blood di politik dengan rekam jejak yang bersih, membuat AHY mendapat apresiasi publik," ujar Zaenal dalam pernyataannya, Jumat(6/7/2018).
Apalagi lanjut Zaenal personality AHY terlihat dekat dengan semua kalangan, dan jangan lupa ia juga good looking sehingga berpotensi merebut perhatian pemilih perempuan yang mayoritas secara jumlah.
Mengenai isu AHY kurang pengalaman, hal ini tidak relevan kata Zaenal, AHY punya pengalaman kepemimpinan yang diakui anak buah, rekan sejawat, atasan maupun luar negeri selama 16 tahun di militer.
"Para pemimpin kita di masa lalu, dari mulai Soeharto, BJ. Habibie, Gus Dur, Megawati hingga Jokowi juga tidak punya pengalaman memerintah secara nasional sebelumnya. Semua tokoh itu muncul bermodalkan keyakinan, keteguhan dan leadership, yang kemudian diuji di lapangan,"kata Zaenal.
Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center ini juga menjelaskan kalau perdebatan masih tentang pantas-tidaknya anak muda masuk ke level national leadership, maka kita akan ketinggalan, bahkan oleh Malaysia, negara yang selama ini kita anggap tertinggal dalam demokrasi.