Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen Pol Syafruddin meminta masyarakat tak langsung menuduh masjid yang terpapar radikalisme.
Menurutnya, masjid itu tempat suci sehingga tak mungkin radikal. Kalau pun ada yang radikal, ia menyebut itu pasti merujuk kepada orang.
Baca: Selain Mahathir Mohamad, Ini 5 Pemimpin Tertua di Dunia
"Masjid itu benda tempat suci, tidak mungkin radikal itu. Kalau toh ada radikal, pasti orang, pasti bukan masjid," ujar Syafruddin, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (10/7/2018).
"Makanya hati-hati, jangan sampai dilaknat oleh Allah, menuduh-nuduh masjid radikal," imbuhnya.
Ia juga mengingatkan agar orang-orang yang mengadakan penelitian berhati-hati.
Hal itu lantaran adanya hasil penelitian yang menyimpulkan adanya masjid yang terpapar paham radikal.
Wakil Kapolri ini juga mengimbau agar para peneliti untuk menggunakan standar-standar dalam melakukan penelitian.
Baca: SBY Tandatangani Pakta Integritas Usung Politisi Bersih Dalam Pemilu Legislatif
"Jadi karena orang mengadakan penelitian, jadi hati-hati, itu saya ingatkan. Orang penelitian boleh saja. Hendaknya saya imbau untuk menggunakan standar-standar," kata Syafruddin.
"Ya makanya, kalau melakukan penelitian, buat konsep yang jelas. Kalau berbicara masjid (radikal), saya bantah itu," pungkasnya.