News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Demokrat Tanggapi Anas Urbaningrum Terkait Sanksi TGB

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ferdinand Hutahaean - TGB Zainul Majdi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat berkomentar atas pernyataan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum terkait ancaman sanksi kepada Tuan Guru Bajang (TGB) Zanul Majdi.

Menurut Anas, TGB adalah salah satu kader unggulan Partai Demokrat.

Untuk itu Anas tidak yakin TGB bakal kena sanksi karena menyatakan mendukung Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019.

Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menegaskan betul hingga kini TGB belum dikenakan sanksi oleh Partai.

Karena, kata Ferdinand Hutahaean, Dewan Kehormatan belum melakukan persidangan dan belum memanggil TGB untuk dimintai keterangan dan klarifikasi terkait dengan sikapnya yang mendahului keputusan partai.

Sebab tegas dia, partai hingga saat ini belum memutuskan sikap apakah akan mendukung Jokowi atau mendukung Prabowo atau akan poros baru.

"Jadi pemgumuman tersebut menjadi off side, jadi yang off side adalah pengumumannya bukan sikap dukungannya," tegasnya.

Nah apakah manti Dewan Kehormatan setelah bersidang akan memutuskan memberika sanksi?

Tentu itu menurut dia, akan dirapatkan oleh Dewan Kehormatan setelah mendengar klarifikasi dari TGB nantinya.

Tapi kapan Wanhor akan bersidang?

Ferdinand Hutahaean mengaku belum dapat informasi karena saat ini partai sedang sibuk penyusunan calon legislatif.

"Jadi saat ini TGB dalam posisi belum disanksi. Dan tidak disiapkan sanksi khusus," ujarnya.

Tapi, imbuhnya, nanti semua bergantung sidang Dewan Kehormatan apakah tindakan TGB perlu disanksi atau tidak? Melanggar kode atau tidak?

Menurutnya, itu semua kembali pada sidan Dewan Kehormatan.

Mengapa sikap TGB yang sudah mengumumkan sikapnya perlu disidangkan?

Karena dia menjelaskan, TGB adalah pejabat partai dan partai belum bersikap.

"Bisa anda bayangkan kalau ternyata nanti Majelis Tinggi meminta TGB maju Capres atau Cawapres dengan Calon lain sementara TGB sudah umumkan mendukung Jokowi? Kan jadi konflik interest," katanya.

Itulah menurut dia, contohnya mengapa pengumumnan itu jadi off side.

"Kembali kepada sanksi, sekali lagi saya tegaskan, belum tentu dapat sanksi. Tapi pasti akan disidangkan Dewan Kehormatan untuk menguji kadar pelanggarannya," tegasnya.

Sebelumnya, Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menilai, TGB adalah salah satu kader unggulan Partai Demokrat.

Anas tidak yakin TGB bakal kena sanksi karena menyatakan mendukung Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Hal itu dikatakan Anas saat ditemui di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (12/7/2018).

"Setahu saya, TGB salah satu kader unggulan Demorkat. TGB kalau tidak keliru majelis tinggi, posisi penting di partai. Saya ragu akan kena sanksi," ujar Anas.

Anas mengaku, kenal baik dengan TGB. Saat Anas masih menjabat sebagai ketua umum, TGB merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Barat.

"TGB saya kenal orang baik dan menurut saya layak dipertimbangkan untuk ikut kontestasi nasional," kata Anas.

Sebelumnya, TGB yang menjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat menyatakan dukungan terhadap Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

Padahal, Demokrat belum memutuskan dukungan terkait Pilpres 2019.

Sebelum menyampaikan dukungannya terhadap Jokowi ke publik, TGB mengaku belum sempat berbicara ke internal Demokrat. Ia merasa tidak ada yang salah dengan sikapnya tersebut.

Selama partai belum memutuskan terkait pencapresan, TGB merasa berhak menyampaikan pandangan pribadinya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini