Sejumlah artis juga turut serta meramaikan Pemilihan Legislatif 2019 mendatang. Baik artis yang sudah terlebih dahulu berkecimpung di dunia politik, maupun artis yang baru menjadi kader parpol. Mulai dari Nafa Urbach di NasDem, Dina Lorenza di Demokrat, Giring Nidji di PSI dan beberapa artis lainnya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu NasDem, Effendi Choirie mengatakan mereka yang bergerak di dunia hiburan sudah memiliki modal popularitas yang baik. Namun, belum tentu dapat memiliki elektabilitas yang baik.
"Ya memang tidak jaminan juga. Tapi, dibanding politisi yang baru, mereka memiliki keunggulan di popularitas," jelasnya.
Para artis, lanjut dia, harus melakukan kapitalisasi terhadap popularitasnya di masyarakat. Caranya, selama masa kampanye, para artis harus turun ke masyarakat dan memberikan program serta visi misi mereka.
Bukan hanya itu, mereka juga harus dapat merangkul konstituen di dapilnya sendiri sehingga basis massa yang dimiliki jelas.
Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Perreira mengatakan tidak serta merta artis dapat meningkatkan suara bagi partai politik.
Masyarakat akan melihat siapa saja artis yang benar-benar ingin masuk ke dalam politik, dan siapa saja yang hanya menumpang nama.
"Masyarakat sudah cerdas lah. Politisi yang incumbent di dapil, bisa lebih banyak mendapatkan suara jika dibanding dengan artis tenar di dapil yang sama. Ini semua tergantung dari pendekatan si artisnya sendiri," ucapnya.
Nafa Urbach salah satu caleg dari NasDem menjelaskan dirinya memiliki keinginan untuk masuk menjadi anggota legislatif karena ingin memperjuangkan isu seputar kekerasan anak, pernikahan dini dan perdagangan manusia.
"Aku ingin urus UU Pernikahan Dini, isu kekerasan perempuan dan perdagangan manusia. Salah satu caranya, aku masuk ke legislatif," ucapnya.(ryo)