Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psikiater sekaligus Kepala Instalasi Mental Health Check Up (MHCU) Eumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan (RSJSH) Nova Riyanti Yusuf merasa terkejut mengetahui ada beberapa Bakal Calon Legislatif (bacaleg) yang mampu memperoleh tingkat kejujuran sangat tinggi dalam tes kesehatan jiwa.
Baca: Ali Ngabalin Jadi Komisaris PT Angkasa Pura I, Fadli Zon: Mungkin Hadiah
Selain tingkat kejujuran yang sangat baik, Nova juga mengatakan para bacaleg yang ia tes lewat perangkat Minnesota Multiphasic Personality Inventor (MMPI) itu juga dinilai memiliki tingkat konsistensi dan akurasi tinggi dalam memilih jawaban.
"Ada juga yang bagus, konsisten, akurat. Biasanya yang konsisten dan akurat, tingkat kejujurannya tinggi. Sangat jujur gitu calegnya. Banyak yang sangat jujur hasilnya," kata Nova yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Jiwa DKI Jakarta itu di RSJH Jakarta pada Kamis (19/7/2018).
Namun Nova belum dapat memastikan berapa jumlah bacaleg yang ia nilai sangat jujur dari tes tersebut.
Ia mengaku belum merekapitulasi jumlahnya karena proses pendaftaran bacaleg untuk DPR RI dan DPRD yang dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) sejak tanggal 4 Juli 2018 baru selesai pada 17 Juli 2018 lalu.
Dari hasil rekapitulasi itu nantinya akan terlihat jumlah bacaleg yang lulus tes dan berapa yang tidak lulus tes sehingga harus dirawat jalan di RSJSH.
Peraih diploma implementasi riset di bidang kesehatan mental dari Universitas Massachusetts Amerika tahun 2015 itu mengakui ada juga bacaleg yang datang untuk melakukan tes kesehatan jiwa justru harus menerima perawatan karena tidak lulus dalam tes kesehatan jiwa.
Meski begitu, ia mengatakan bacaleg yang tidak tahu dirinya sakit tersebut hanya menderita sakit mental ringan dan diharuskan untuk rawat jalan.
"Datang kan sebagai bacaleg begitu diperiksa ada gangguan (jiwa), ya keluar sebagai pasien berarti," kata mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI periode 2009 sampai 2014 itu.
Mahasiswi program doktoral jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia itu juga heran karena masih ada bacaleg yang ingin tes kesehatan jiwa untuk kepentingan pileg 2019 namun masih bingung mau masuk partai apa.
Menurutnya, kebanyakan dari mereka bingung mengenai mekanisme politik di Indonesia. Beberapa bahkan tidak mengerti perbedaan Dewan Perwakilan Daerah RI (DPD) yang sifatnya perseorangan non partai dan Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR) yang mengharuskan calonnya memiliki kendaraan politik.
Namun ia mengatakan hal itu tidak akan mempengaruhi hasil tes karena di luar dari tes dan wawancara yang dibutuhkan untuk mengeluarkan surat keterangan sehat jiwa.
"Loh gimana sih, mau ke partai apa?" tanya Nova heran.
Nova menerangkan tes kesehatan jiwa MMPI itu bertujuan untuk mengetahui profil kejiwaan individu.
Tes itu berbeda dengan tes psikologi atau psikotes yang hanya menunjukan minat dan bakat. Untuk melakukan tes jasmani dan rohani di RSJS sekitar Rp. 300 ribu.
Sedangkan untuk paket lengkap sampai tes bebas narkoba dikenakan biaya Rp 1,3 juta. Tes itu berbentuk soal dengan jawaban Ya dan Tidak.
Jumlah soal yang harus dijawab oleh bacaleg adalah 567 soal dalam sebuah buku. Tidak ada batas waktu dan tidak ada ruangan khusus untuk mengerjakan tes.
Bacaleg diberi kesempatan mengulangi tes itu apabila ia mengerjakannya dengan cemas atau mengalami gangguan lain. Namun Nova menekankan agar tes itu sebaiknya dikerjakan dengan sejujur-jujurnya dan tenang karena hasil tes itu bisa menunjukan inkonsistensi dan inakurasi.
Selain itu, tes itu bisa menunjukan apakah bacaleg memilki gejala gangguan kejiwaan seperti kecenderungan bunuh diri, tingkat kecemasan, gangguan psikotik, dan paranoid.
Hasil tes juga akan menunjukan tingkat kepemimpinan dan keterhubungan bacaleg dengan orang lain. Setelah mendapatkan hasilnya maka psikiater akan melakukan wawancara untuk mengonfirmasi langsung dari bacaleg terkait hasilnya.
Namun bacaleg tidak diberikan detil profil kejiwaan mereka, melainkan hanya selembar surat keterangan sehat jiwa. Nova mengatakan hanya ada satu faktor yang membuat surat keterangan sehat jiwa itu tidak dapat dikeluarkan yaitu adanya gangguan kejiwaan dalam bentuk apapun.
"Jadi yang penting pernyataannya adalah tidak ada gangguan mental tertentu saat ini untuk caleg yang bernama... partai apa... dapil apa...," kata Nova ketika menjelaskan mengenai hasil tes MMPI.
Surat yang dibutuhkan sebagai salah satu syarat pendaftaran bacaleg dalam pemilihan umum legislatif 2019 itu biasanya dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa peserta tes selama enam bulan.
Namun Nova menegaskan jika keadaan kejiwaan seseorang bisa berubah-ubah setiap waktu tergantung tekanan-tekanan dalam hidup yang dihadapi peserta.
Itu pun tergantung dari kekuatan jiwa peserta dalam menghadapi tekanan atau masalah kehidupan seperti kehilangan anggota keluarga, terkena bencana alam, atau kesulitan finansial.
Nova menambahkan khusus dalam konteks pemilihan umuk legislatif misalnya tekanan fraksi, tekanan partai, tekanan media, kemudian tekanan masyarakat konstituen pemilih.
Terkait dengan surat keterangan sehat jiwa sebagai syarat pendaftaran dalam pemilu legislatif tahun 2019, psikiater di RSJH juga akan memberikan sedikit informasi mengenai profil kejiwaan bacaleg dan gambaran mengenai situasi dan tekanan-tekanan yang akan didapatkan ketika berhasil terpilih sebagai anggota legislatif.
Namun psikiater tetap tidak diperbolehkan untuk mengintervensi keputusan-keputusan yang akan diambil oleh bacaleg. Ia pun menegaskan jika hasil dari tes tersebut harus sesuai dengan kepentingannya dan tidak boleh disalahgunakan untuk kepentingan lain.
Pada intinya menurut Nova surat tersebut adalah formalitas yang dibutuhkan dalam proses pemilihan umum legislatif.
Surat keterangan sehat jiwa itu dapat membantu KPU untuk memastikan apakah bacaleg cakap hukum sehingga bisa mengemban amanah rakyat dan menjalankan tugas dengan baik. Meski begitu ia mengatakan jika hasil tes dapat menjamin bacaleg tidak korupsi.
Baginya kualitas kejiwaan caleg ditentukan oleh partai yang membentuknya sesuai dengan ideal partai politik masing-masing. Untuk hal itu Nova mengatakan jika partai-partai politik peserta pileg dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait kesehatan jiwa misalnya Perhimpunan Dokter Jiwa Indonesia baik di tingkat pusat atau tingkat daerah.
"Yang dibutuhkan bangsa ini apa sebenarnya, mau memperbaiki kualitas bacaleg," kata Nova.