News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Peneliti LIPI: Sulit Bagi Jokowi Tentukan Cawapres

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo menjamu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tiga kiri), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (dua kiri), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri), Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tiga kanan), Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (dua kanan), dan Ketua Umum PPP Romahurmuzy (kanan) di Istana Bogor, Senin (23/7/2018). Jokowi mengadakan pertemuan dengan para ketua partai politik pendukung terkait dinamika calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang. TRIBUNNEWS/BIRO PERS/RUSMAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lili Romli, menilai Joko Widodo tidak akan mudah menentukan calon wakil presiden yang akan mendampingi di Pilpres 2019.

Menurut dia, bakal cawapres dari partai ataupun non partai mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

"Pak Jokowi tak mudah menentukan cawapres. Jangan sampai ketika memilih cawapres menjadi bumerang. (cawapres,-red) menentukan sekali," ujar Lili Romli, dalam sesi diskusi di kawasan Cikini, Kamis (26/7/2018).

Menurut dia, pada prinsipnya parpol mengantarkan kader terbaik untuk menjadi pemimpin negara.

Sehingga, kata dia, presiden ataupun cawapres diambil dari parpol.

Baca: Peneliti LIPI Sebut Jokowi Rentan Jadi Sasaran Tembak Isu SARA di Pilpres

Namun, apabila cawapres diambil dari parpol, dia menjelaskan, dikhawatirkan muncul ketidaksukaan dari partai politik lainnya yang tidak ditempatkan sebagai wakil Jokowi.

"Tapi saya bisa melihat akan terjadi kecemburuan. Terlalu gemuk sehingga koalisi Jokowi susah ada kesepakatan," kata dia.

Sedangkan untuk cawapres dari non parpol, dia menilai, akan menyulitkan bagi Jokowi menarik dukungan.

Sebab, mesin parpol dikhawatirkan tidak akan berjalan.

"Kalau di luar partai problem mesin partai tidak akan berjalan. (dukungan,-red) Mengandalkan dari relawan kandidat itu. Ada keihlasan dan keridohan ketika pak Jokowi memilih orang partai dan non partai," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini