News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Rekomendasi PBNU terkait Nama Cawapres Tidak Mengikat Jokowi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 95 kiai Nahdlatul Ulama (NU) dan Ketua Umum PBNU Kiai Said Agil Siraj sepakat mendorong Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sebagai calon wakil presiden Jokowi pada 2019 mendatang. TRIBUNNEWS.COM/DENNIS DESTRYAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dikabarkan telah menyodorkan empat nama bakal calon wakil presiden (Cawapres) untuk pendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Empat nama yang disodorkan adalah, Ketua Umum (Ketum) PBNU Said Aqil Siroj, Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin, Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketum PPP M Romahurmuziy.

Sementara nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, ternyata tidak disodorkan oleh PBNU.

Kabarnya, Waketum PBNU Maksum Mahfudz menyerahkan rekomendasi nama-nama ini kepada Mensesneg Pratikno, Jumat (3/8/2018).

Menanggapi ini, Pengamat Politik dari President University Mohammad AS Hikam menilai, rekomendasi berisi nama tersebut tidak istimewa.

Usulan semacam ini biasa disampaikan oleh organisasi atau kelompok masyarakat kepada calon Presiden.

"Surat atau rekomendasi seperti itu banyak ke Pak Jokowi, tapi tidak akan mengikat beliau karena itu hanya rekomendasi. Saya kira itu sifatnya informasi biasa saja. Tidak akan mempengaruhi keputusan Pak Jokowi," terang AS Hikam di Jakarta, Sabtu (4/8/2018).

Baca: Para Kiai NU se-Indonesia Dukung Cak Imin Cawapres Jokowi

Soal nama-nama yang diusulkan itu, AS Hikam yakin Jokowi akan cermat dan memperbandingkannya dengan Mahfud MD.

Nilai plus Mahfud akan dilihat oleh Jokowi dalam mempertimbangkan cawapres pendampingnya.

"Pak Mahfud kita tahu tokoh yang sudah paripurna, tak hanya legislatif saja, eksekutif dan legislatif pernah diembannya. Diterima di luar NU, di kelompok akademisi dan organisasi lain, bahkan agama lain. Beliau juga bekerjasama dengan Pak Jokowi di pemerintahan dengan baik di BPIP," tandas mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

Mahfud sendiri memang tak pernah meminta kepada struktural PBNU untuk dicalonkan dan direkomendasikan sebagai Cawapres.

Namun demikian, AS Hikam menilai, meski dukungan secara struktural kelembagaan penting, namun dukungan kultural Nahdliyin juga menjadi nilai positif untuk Mahfud MD.

"Tetapi dukungan warga non struktural atau warga kultural NU kepada Mahfud MD sangat tinggi. Saya yakin Pak Jokowi akan melihat ini," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini