TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan menjelang Pemilu Presiden 2019, posisi calon presiden yang harus lebih diperhatikan ketimbang calon wakil presiden (cawapres).
Posisi cawapres hanya embel-embel saja, karena bila terpilih nanti, tidak memiliki kewenangan yang luas.
"Perlu orang tahu cawapres itu embel-embel. Cawapres itu adalah ban serep. Cawapres itu pembantu presiden, kalau enggak dikasih kewenangan sama presiden dia enggak ada apa-apa," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Menurutnya posisi menteri lebih berharga daripada wapres, karena menteri memegang portofolio, serta kementerian juga memiliki anggaran yang besar dibandingkan dengan sekretariat wakil presiden.
"Sehingga kalau saya tanya, anggaran Kemendikbud Rp 80 triliun, anggaran Kemenhan atau Kepolisian Rp 40 triliun atau ada yang Rp 60 triliun, berapa anggarannya Wapres? Paling Rp 20 miliar setahun, karena dia sebenarnya enggak pegang itu, yang punya kewenangan itu presiden," katanya.
Sementara itu di sisi lain, kata Fahri, yang ada sekarang ini belum ada yang greget. Belum ada yang memiliki gagasan yang kuat untuk mengubah arah bangsa.
"Harusnya kita tagih orang itu suruh bicara dari sekarang apa idenya," pungkasnya.