TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Polhukam Wiranto menyatakan korban meninggal dunia dari kejadian gempa bumi yang terjadi di Lombok, NTB, pada Minggu (5/8/2018), sebanyak 319 orang.
"Hasil pendataan yang terakhir Dansatgas 319 orang," ujar Wiranto di kantornya, Jakarta, Kamis (9/8/2018).
Wiranto menjelaskan, data orang meninggal saat ini masih berbeda-beda, antara satu sumber dengan sumber lainnya seperti BNPB dan Pemerintah Daerah (Pemda).
"Sumbernya tidak salah, tapi ada laporan dari penduduk ke aparat desa, kita harapkan semuanya sama, untuk disesuaikan disana," papar Wiranto.
Baca: Kementan Serahkan Bantuan Pakan untuk Ternak korban bencana di lombok
Sementara untuk penanganan korban gempa dan renovasi rumah, kata Wiranto, pemerintah bersama TNI/Polri dan berbagai lembaga akan melakukan langkah selanjutnya setelah tanggap darurat usai dilakukan.
"Kita membuat roadmap baru setelah tangap darurat selesai, misalnya bagaimana menangani pemukiman yang rusak, rehabilitasi sekolah, rumah sakit yang rusak, berapa biayanya, berapa lama," papar Wiranto.
Wiranto pun memastikan bantuan logistik ke masyarakat Lombok saat ini sudah merata ke semua lokasi, dimana dua hari setelah kejadian masih terdapat lokasi yang belum dapat tertangani dengan baik.
"Kita beri barang mentah kepada masyarakat yang tinggal dekat rumahnya yang tidak rusak tapi tidak berani tinggal di rumahnya, dan kita buat dapur umum untuk masyarakat yang rumahnya rata, kita berikan makanan sudah matang," ujar Wiranto.