TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Wasekjen DPN KBM (Keluarga Besar Marhaenis), Cahyo Gani Saputro mencermati perkembangan dinamika politik pemilu 2019.
Yang menurutnya berjalan cukup dinamis dan menarik. Meski, katanya masih dibumbui dengan rumor mahar politik dan ketidakpuasan segelintir kelompok atau komunitas kepentingan atas pilihannya.
Ia menilai terpilihnya KH Maruf Amin sebagai bakal Calon Wakil Presiden merupakan suatu konsensus, bertemunya berbagai kepentingan baik partai politik, ormas, kelompok kepentingan dan kelompok penekan serta relawan.
"Realitas politik inilah, perwujudan dari persatuan dari seorang figur. Yang memang penerimaan, kharisma dan ketokohannya menjadi panutan. Bukan hanya dari kalangan nahdliyin namun umat Islam Indonesia," kata Cahyo dalam pernyatannya yang diterima tribunnews.com, Rabu (15/8/2018).
Figur kiai Maruf, ia meyakinkan mempunyai tingkatan atau maqom tinggi. Seorang negarawan aset bangsa, panutan seluruh rakyat Indonesia. Manusia yang telah paripurna, tentunya segala hal yang dilakukan untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara," puji Cahyo.
Cahyo menegaskan ketidakpuasan segelintir kelompok atau komunitas kepentingan atas pilihan merupakan suatu hal biasa dalam politik. Menurutnya, Kiai Maruf Amin merupakan tradisi yang politik yang baik untuk Indonesia dan telah menjalankan arti politik itu sendiri.
Sebagai jalan kebajikan, bukan sekadar kekuasaan, kendaraan untuk kepentingan segelintir kelompok atau komunitas. Dengan telah lolosnya beliau tes kesehatan, ikhtiar pak Kiai sampai," kata dia.