“Kami tidak pernah menerima (laporan) apa pun,” kata Romdhoni saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.
Dia memastikan, kepolisian terbuka untuk berkomunikasi dengan organisasi mana pun.
“Kalau mau kita minum kopi bersama agar komunikasi lebih mudah,” ujarnya.
Baca: Daftar Pernyataan Polisi soal Larangan #2019GantiPresiden di Pangkal Pinang, Pekanbaru dan Surabaya
Sempat Ditunda
Sebelumnya benar-benar dinyatakan batal, GSI Kepulauan Babel sempat menunda diskusi bersama Ratna Sarumpaet dan Rocky Gerung yang rencananya akan digelar di salah satu kafe di Kawasan Pangkal Balam, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, pada Sabtu (25/8/2018) siang.
"Melihat perkembangan yang ada serta adanya penolakan (dari beberapa ormas), kami hanya akan melakukan pelantikan pengurus GSI Babel. Jadi diskusinya kami tunda," ujar Ketua GSI Babel, Muhammad Amin.
Sebelumnya, pada Jumat (24/8/2018) siang, belasan orang perwakilan kelompok pemuda Resimen Yudha Putra PPM mendatangi Mapolda Babel untuk menolak kegiatan diskusi yang digagas oleh GSI Babel tersebut.
Amin menyayangkan adanya penolakan ini.
Pasalnya, tidak ada agenda politik dalam diskusi ini.
GSI Babel hanya berbicara persoalan yang ada di Bangka Belitung saat ini dan bagaimana Bangka Belitung ke depannya.
"Kami tidak membicarakan pilpres. Tidak ada dukung mendukung salah satu pasangan calon. Dalam diskusi ini kita hanya membicarakan persoalan yang ada di Bangka Belitung saat ini, dan bagaimana Bangka Belitung ke depannya", tambah Amin.
Awalnya, diskusi ini akan dihadiri oleh 50 orang anggota GSI Babel dari Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Bangka Tengah, dengan pembicara Ratna Sarumpaet dan Rocky Gerung.
"Kami hanya akan melakukan pelantikan dan pengukuhan GSI Babel oleh Ketua Presedium GSI Nasional Ratna Sarumpaet", tegas Amin.
Sementara itu, sekelompok massa gabungan resimen Yudha Putra PPM, GP Anshor, LSM dan organisasi kepemudaan berkumpul di depan gerbang Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu.