News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

OTT KPK di Senayan

Ketua DPP Golkar: Tudingan Eni Saragih Sepihak dan Tidak Benar

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1 Eni Maulani Saragih usai menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/8/2018). Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily membantah pernyataan Eni Maulani Saragih bahwa aliran dana korupsi, digunakan untuk membiayai Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar tahun 2017.

Bantahan itu disampaikan Ace menanggapi tudingan Eni Maulani Saragih yang kini menjadi tersangka dalam kasus korupsi proyek pembangunan PLTU di Riau.

"Tidak benar pernyataan saudara Eni M. Saragih tentang adanya dana yang dipergunakan untuk pembiayaan Munaslub 2017," kata Ace saat dikonfirmasi, Kamis (30/8/2018).

Dirinya mengaku telah konfirmasi kepada Ketua OC Munaslub, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Ibnu Munzir sebagai Ketua SC.

"Keduanya tidak pernah mendapatkan uang sepeserpun dari Eni M. Saragih untuk pembiayaan Munaslub 2017 tersebut. Pernyataan Eni Saragih merupakan pernyataan yang sifatnya sepihak yang perlu pembuktian dan sama sekali tidak benar," kata Ace.

Selanjutnya Ace juga menegaskan ucapan Eni Saragih bahwa ada aliran dana untuk keperluan SC dan digunakan untuk katering dan sewa hotel sebagaimana pengakuannya.

"Perlu kami tegaskan bahwa pembagian tugas kepanitiaan Munaslub, untuk penyediaan katering atau makanan peserta itu ditangani oleh Panitia OC bukan SC. Tugas SC itu mengarahkan dan menyiapkan materi Sidang, bukan menyiapkan katering dan sewa hotel," katanya.

Menurutnya Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto, berkomitmen untuk terus mewujudkan Golkar Bersih.

"Karena itu, setiap sumber pembiayaan Partai berasal dari sumber-sumber keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan masuk ke rekening resmi Partai Golkar," kata Ace.

Diberitakan sebelumnya, mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Fraksi Golkar Eni Maulani Saragih mengakui bahwa uang yang ia terima terkait proyek pembangunan PLTU di Riau, ada kaitannya dengan ketua umum Partai Golkar.

Namun, Eni tidak menyebut nama ketua umum yang memerintahkannya menerima uang.

Hal itu dikatakan Eni seusai diperiksa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Rabu (29/8/2018).

"Karena saya petugas partai, ya pasti semua itu, saya ada perintah ketua umum," ujar Eni sebelum menaiki mobil tahanan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini