TRIBUNNEWS.COM - Saat nilai tukar rupiah terus melemah hingga tembus angka psikologis Rp 15.000 pada Selasa 4 September 2018, beragam respon bermunculan.
Ada yang mendukung aksi bela rupiah dengan melepas simpanan dolar, ada juga yang memberi saran pemerintah, dan tentu tak sedikti yang mengritik kinerja menteri keuangan mengendalikan tekanan dolar pada mata uang republik.
Wapres Jusuf Kalla misalnya, meminta mengurangi atau kalau perlu stop impor produk barang-barang mewah seperti tas hermes, mobil Ferrari dan Lamborghini serta parfum berharga 'wah' bikinan luar negeri berbanderol dolar.
Dan, dalam situasi rupiah melemah, tentu kubu oposisi tidak tinggal diam.
Saatnya mengritik kinerja pemerintah .... Baca Selengkapnya di sini >>>