TRIBUNNEWS.COM – Ekonom senior dari Universitas Indonesia (UI) membuat pernyataan bahwa tekanan terhadap rupiah belum akan mereda.
Dilansir dari situs resmi pribadi Faisal Basri, faisalbasri.com pada Minggu (9/9/2019), Faisal Basri menuliskan Bank Sentral AS (The Fed) akan menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 25-26 September mendatang.
Dalam pertemuan FOMC tersebut Faisal mengungkapkan bahwa tidak akan ada data ketenagakerjaan dan pertumbuhan ekonomi yang baru, sehingga acuan yang dipakai adalah data terbaru yang tersedia sekarang.
Baca: Tanggapan Mahfud MD soal Mekanisme Pilpres Era Orba: Zaman Orde Baru Tak Pernah Ada Pilpres Langsung
Faisal Basri menuliskan bahwa pada Jumat lalu (7/9/2018) Kementrian Tenaga Kerja AS merilis data terbaru.
Data terbaru dari Kementrian Tenaga Kerja tersebut memaparkan Total Nonfarm Payroll Employment pada bulan Agustus sebesar 201 ribu.
Data ini lebih tinggi dari perkiraan di tengah peningkatan intensitas perang dagang antara Amerika Serikat dan China.