TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Nusa Tenggara Barat ( NTB) M Zainul Majdi menanggapi pemberitaan mengenai isu pencopotan prasasti peresmian Bandara Internasional Lombok yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) tahun 2011.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (13/9/2018), menurut Zainul Majdi, hal tersebut tidaklah benar.
Ia memastikan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bukan orang yang suka menafikan jasa pemimpin sebelumnya.
"Jasa beliau dihargai, sehingga tidak perlu ada yang sensi. Saya pastikan Pak Jokowi bukan orang yang suka menafikan jasa pemimpin sebelumnya, bahkan beliau selalu mengapresiasi karya pendahulunya," kata Zainul Majdi dalam rilis yang diterima redaksi Kompas.com, Rabu (12/9/2018).
Prasasti yang ditandatangani oleh Presiden SBY pada 2011 masih akan tetap ada.
Menurut gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB), ia sangat menghargai penetapan nama pahlawan nasional untuk Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid oleh Presiden Joko Widodo melalui SK Menteri Perhubungan.
"Kami masyarakat Lombok berterima kasih pada Pak Jokowi atas penetapan nama bandara yang mengabadikan nama pahlawan nasional satu-satunya dari NTB, yaitu Muhammad Zainuddin Abdul Madjid," tegas TGB.
Sebelumnya pada Rabu (5/9/2018), pemerintah melalui Menteri Perhubungan Budi Karya menetapkan nama Bandara adalah Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, mengabadikan nama pahlawan nasional satu-satunya dari NTB yaitu Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.