TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menggelar kegiatan Deklarasi Pemlilu Damai 2019, Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) serta tokoh lintas agama menyerukan Pemilihan Umum yang berlangsung tanpa hoax dan SARA.
Dalam deklarasi bertajuk 'Bersama dalam Perbedaan, Bersatu dalam Kebhinekaan', Koordinator Aliansi Masyarakat Indonesia untuk Pemilu Damai Husny Mubarok Amir menyampaikan sejumlah poin untuk tetap mendukung pemilu damai.
Beberapa diantaranya meliputi dukungan terhadap kontestasi Pemilu yang mengedepankan toleransi antar suku dan agama.
"Kami siap merawat keharmonisan hubungan antar warga negara, toleran, dan saling menghormati setiap perbedaan," ujar Husny, di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018).
Baca: Mantan Napi Korupsi Boleh Nyaleg, Moeldoko: Kalau Produk Hukum Kita Enggak Bisa Apa-apa
Selain itu ia menambahkan, bersama para tokoh lintas agama dan sejumlah ormas pula, Aliansi Masyarakat Indonesia siap berpartisipasi untuk menciptakan suasana Pemilu yang jauh dari kabar palsu (hoax) dan politik uang.
"Kami juga siap melaksanakan Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019, tanpa Hoax, Politisasi SARA dan Politik Uang," tegas Husny.
Di hadapan masyarakat yang hadir dalam deklarasi itu, Husny kembali menegaskan pihaknya siap menampilkan suasana politik yang sejuk.
"Serta siap menciptakan iklim politik di Indonesia yang aman, damai dan sejuk," kata Husny.
Deklarasi Pemilu Damai 2019 tersebut turut dihadiri Perwakilan dari sejumlah Ormas seperti FBR, FKPPI, Pemuda Pancasila, serta organisasi keagamaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) serta beberapa tokoh lintas agama lainnya.