TRIBUNNEWS.COM - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, memberikan komentar terkait puisi tulisan Emha Ainun Najib atau Cak Nun dalam sebuah portal berita.
Puisi tersebut muncul di laman berita online dengan judul 'Ketika Boneka Menjadi Pemimpin'.
Ferdinand mengutarakan komentarnya lewat aku Twitter-nya @LawanPoLitikJW pada Sabtu (15/9/2018).
Dalam cuitannya, politikus Partai Demokrat tersebut menyebut bahwa kini partai politik memperkenalkan calon (presiden) dengan mendustakan kenyataan.
Menurutnya saat ini pencitraan dengan melakukan pembohongan dan melebih-lebihkan digunakan untuk menampilkan calon pemimpin di hadapan publik.
SIMAK VIDEO DAN BERITA SELENGKAPNYA DI SINI>>>