News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Mahfud MD Apresiasi Keberanian Dahnil Anzar Mundur dari PNS Setelah Jadi Jubir Prabowo-Sandi

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mafud MD menunggu juru bicara MK, Akil Mohtar, sebelumnya MD memberi kerterangan pelaku pemalsuan surat MK membahayakan masa depan negara, dia berharap polisi segera menemukan pelaku. Hari ini polisi mengadakan rekonstruksi terkait kasus pemalsuan surat MK di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (26/07/2011). (Tribunnews.com/MBR/Felix Jody K.)

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD memberikan apresiasi kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, yang memilih mundur dari jabatannya sebagai PNS untuk fokus dalam Pilpres 2019.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Jumat (21/9/2018).

"Sy pendukung #2019PilpresCeria : silahkan pilih siapapun.

Tp sy salut kpd Dahnil yg mundur dari ASN krn jd jubir 1 paslon.

Bnyk loh org yg jd pengurus parpol tp tetap bertahan sbg PNS.

Bahkan ada yg saat jd anggota DPR msh PNS shg stlh dari DPR jd PNS lg pd-hal dilarang oleh UU," tulis Mahfud MD.

Postingan itu kemudian mendapat komentar dari warganet pemilik akun @sidhi_art yang menanyakan apakah Mahfud MD juga salut dengan Sandiaga Uno yang sama-sama memilih mundur dari jabatannya agar bisa fokus di Pilpres.

"Nggak salut ma bang Sandi juga Prof.?," tulisnya.

Menjawab hal itu, Mahfud MD mengaku biasa saja.

"Nggak. Biasa saja," jawab Mahfud MD.

Postingan Mahfud MD (Capture Twitter)

Diberitakan sebelumnya, Dahnil Anzar Simanjuntak disebut Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengikuti jejak Sandiaga Uno yang memilih mundur dari jabatannya.

"Dan itu confirmed, Bung Dahnil A jadi koordinator jubir Prabowo Sandi, dan beliau tegaskan mundur dari PNS, agar focus dan tak tumpangtindih dg jabatan.

Beliau ikuti jejak Sandiaga Uno.

Smoga sukses dan berkah," tulis akun @hnurwahid, Kamis (20/9/2018).

Cuitan akun Twitter Hidayat Nur Wahid (20/9/2018). (Twitter/ @hnurwahid)

Diberitakan Kompas.com, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan Dahnil mundur dari pekerjaanya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) agar dapat menjalankan tugasnya selama delapan bulan ke depan menjadi koordinator juru bicara.

"Mas Dahnil sebagai seorang PNS menyatakan siap mundur agar fokus penuh menjalankan fungsinya sebagai koordinator jubir selama delapan bulan ke depan," kata Eddy.

Dahnil ditunjuk menjadi koordinator jubir Prabowo-Sandiaga dengan disepakati seluruh partai partai politik dalam pertemuan antar-sekjen di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018) malam.

Sementara itu, Dahnil Anzar sudah menyatakan mundur sebagai ASN.

Diketahui, Dahnil Anzar merupakan ASN di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, yakni sebagai dosen.

Berikut pernyataan Dahnil Anzar mengenai sikapnya itu.

"Salam sahabat sekalian, baru hari ini saya bisa twit keputusan saya untuk menerima ajakan Pak @prabowo dan Mas @sandiuno sbg Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, karena baru tadi malam saya bertemu para Sekjen Partai dan pimpinan partai Koalisi lainnya.

Terkait dengan keputusan saya menerima tugas sebagai Koordinator Jubir @prabowo dan @sandiuno saya telah menyampaikan secara resmi pengunduran diri sbg ASN di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, tempat dimana saja mengabdi sbg Dosen sejak 10 tahun lalu.

Keputusan saya untuk menerima ajakan bergabung menjadi Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional @prabowo @sandiuno tentu setelah sy mohon petunjuk dr Allah SWT (Istikhoroh) dan berdiskusi panjang dg bnyk pihak terutama pimpinan, jamaah @muhammadiyah dan sahabat2 aktivis lain.

Selain keputusan untuk mundur sbg ASN saya sebenarnya juga bersedia mundur sbg ketua umum @pppemudamuh meski tdk ada aturan yg mengatur Ketum PPPM tdk boleh terlibat dlm politik praktis. Namun, Pimpinan lain termasuk bapak2 Muhammadiyah tdk bersepakat sy mundur.

Ada 2 alasan mengapa sy tdk diperkenankan sahabat @pppemudamuh dan bapak2 Muhammadiyah mundur.

Pertama, tdk ada regulasi yg mengatur dan selama 86 thn PM berdiri sdh terbiasa dg keberagaman pilihan2 politik ketum dan pimpinannya. Kedua,Muktamar PM sdh terjadwal pd Nov 2018.

Indonesia yang adil dan makmur hanya dapat diwujudkan oleh Pemimpin yang memimpin. Kepemimpinan yang kuat dan tidak dikontrol pihak lain. Dan, mereka adl @prabowo @sandiuno #IndonesiaAdilMakmur," tulis Dahnil.

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini