News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ditanya soal Rangkap Jabatan PSSI dan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi: Apa Urusan Anda Menanyakan Itu?

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aiman - Edy Rahmayadi

Sebelumnya, dalam topik 'Pembunuhan di Tengah Fanatisme Sepak Bola,' Edy mengatakan, dirinya telah beberapa kali mengantisipasi peristiwa serupa.

"Kita sudah berulang sudah mengantisipasi hal tersebut terkhususnya untuk Jakmania dan Bobotoh, setiap saat kita evaluasi dan panggil dari kedua pihak," tuturnya.

Edy menegaskan, aparat keamanan sudah mengantisipasi adanya peristiwa itu.

Meski demikian, ternyata peristiwa itu terjadi dan memakan korban jiwa.

"Pihak berwajib sedang menangani," bebernya.

Edy juga menegaskan, kejadian ini merupakan peristiwa terakhir yang akan terjadi.

Meski demikian, Aiman menanyakan apa jaminan Edy Rahmayadi sehingga bisa menyatakan peristiwa tersebut merupakan kejadian terakhir.

Edy tampak geram mendapat pertanyaan itu, suaranya pun meninggi.

"Bukan peristiwa yang paling akhir. Semua kita harapkan yang terakhir. Juga termasuk wartawan Kompas, jangan memprovokasi situasi," bebernya dengan suara tinggi.

"Tidak memprovokasi Pak Ketua, ini bentuk kekhawatiran kami. Ada 56 yang tejadi menurut catatan kami," jawab Aiman.

"Kalau kata-kata kami berarti saya tidak. Itu bukan kami yang prihatin tapi kita," tutur Edy.

"Bukan maksudnya, kami mencatat kejadian seperti ini merupakan peristiwa berulang. Jadi apa langkah PSSI untuk mengakhiri ini?" beber Aiman.

"Terima kasih, kami akan melakukan tindakan tegas. Ini yang harus kami lakukan tapi saya mohon aparat telah melakukan yang terbaik," tegasnya.

Edy mengutarakan, tindakan itu meliputi pemanggilan, evaluasi dan sidang.

Meski demikian, Edy mengatakan tak melihat ada kesalahan atlet dalam peristiwa ini namun yang salah pendukung.

Penulis: Kurniawati Hasjanah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini