TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis gerakan #2019gantipresiden, Neno Warisman menyatakan akan bepergian lagi menuju Padang dan Aceh pada akhir September ini, tepatnya tanggal 29 dan 30.
Untuk membuktikan aksi persekusi yang ditujukan kepada dirinya beberapa waktu lalu, Neno meminta Komnas HAM untuk melakukan pemantauan pasa waktu dan lokasi yang dimaksud.
Hal itu disampaikan Neno saat melapor ke Komnas HAM, Jakarta Pusat pada Selasa (25/9/2018) terkait aksi persekusi terhadap aktivis #2019gantipresiden di beberapa lokasi.
“Kami harap kunjungan kami berikutnya di Padang dan Aceh, Komnas HAM bisa melakukan tindakan konkrit dengan melakukan pemantauan di sana, supaya apa yang kami harapkan yaitu keadilan bisa terwujud,” ujar Neno.
Baca: Komnas HAM Bentuk Tim Pemantau Pemilu 2019
Menjawab permintaan itu Ketua Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) Ahmad Taufan Damanik mengatakan belum bisa memberi jawaban.
Sebelumnya Damanik mengatakan bahwa pihaknya siap membentuk tim untuk melakukan pemantauan.
“Namun kan ada mekanismenya, laporan baru kami terima, kami rapatkan dengan semua komisioner, baru kemungkinan kami bentuk tim, saya belum bisa pastikan pada tanggal yang dimaksud apakah tim sudah dibentuk, saya kan tidak bisa putuskan sendiri,” tegas Damanik.
Komnas HAM secara resmi sudah menerima laporan dari Neno Warisman dan kawan-kawan beserta sejumlah bukti seperti video aksi persekusi di beberapa lokasi seperti Batam, Samarinda, Riau, Surabaya, Bekasi, dan Tangerang.
Termasuk aksi persekusi yang dialami Neno Warisman di Pekanbaru, Riau yang sempat menjadi viral.