TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Perwakilan dari Oxford Business Group (OBG) baru saja melakukan wawancara bersama dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Topik utama dalam wawancara tersebut membahas berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dalam rangka mendorong perkembangan infrastruktur dan meningkatkan iklim investasi dalam negeri.
Dalam wawancara tersebut, Menperin Airlangga menyebutkan bahwa peta jalan industri yang diberi nama Making Indonesia 4.0 memiliki peran penting dalam merealisasikan target jangka panjang Indonesia yang memiliki visi untuk masuk ke dalam 10 negara dengan ekonomi terbesar dalam waktu satu dekade ke depan.
Meskipun saat ini Indonesia sedang menghadapi sejumlah tantangan seperti lingkungan perdagangan global yang semakin sulit dan nilai Rupiah yang terus melemah, keduanya tetap optimis terhadap prospek ekonomi jangka pendek dalam negeri.
“Seiring dengan berkembangnya teknologi baru pada lima sektor industri utama dalam negeri, Indonesia akan mampu meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat di tahun-tahun mendatang, ”ujar Menperin Airlangga.
“Selain itu, sekitar 2% dari PDB Indonesia akan digunakan untuk melakukan penelitian dan pengembangan, sejalan dengan visi pemerintah pasca 2019 yang akan berfokus pada pengembangan sumber daya manusia.”
Dia menyebutkan bahwa keputusan pemerintah untuk fokus mengembangkan segmen ekonomi yang memiliki potensi nilai tambah dan dapat didukung dengan inovasi teknologi baru akan sangat mendukung Indonesia merealisasikan perekonomianberbasis pengetahuan.
Jendral Moeldoko menambahkan bahwa langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan iklim bisnis dalam negeri juga diharapkan akan membantu meningkatkan investasi danekspor.
"Pemerintah telah memprioritaskan pembangunan infrastruktur keras dan lunak selama empat tahun terakhir," ujarJendral Moeldoko saat diwawancari oleh tim OBG.
"Pembangunan infrastruktur transportasiseperti jalan raya baru serta pembangunan logistik merupakan fokus utamadalam rangka menciptakan mobilitas dengan biaya rendah untuk kelancaran berbisnis. Pemerintah juga telah mengimplementasikan sistem online single submission untuk mempercepat proses pengeluaran izin usaha."
Moeldoko juga menyebutkan bahwa peran Indonesia dalam dunia bisnis internasional semakin meningkat.
Hal ini semakin memungkinkan Indonesia untuk memiliki andil dalam menyelesaikan berbagai permasalahan global serta membuka kesempatan untuk meningkatkan kerjasama dalam hal keamanan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
"Pada bulan Juni, Indonesia terpilih sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020. Indonesia juga telah terlibat dalam operasi perdamaian di Lebanon dan Republik Demokratik Kongo," ujarnya.
Opini Jendral Moeldoko dapat dibaca di https://oxfordbusinessgroup.com/views/moeldoko-chief-staff-president.
Wawancara lengkap dengan Hartarto juga akan dihadirkan dalam The Report: Indonesia 2019, sebuah laporan komprehensif mengenai peluang investasi negara dan pembangunan ekonomi yang akan dirilis oleh OBG.