Dihadapan anggota Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Jawa Tengah, Wakil Ketua MPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengajak semua komponen masyarakat menjaga ideologi berbangsa dan bernegara yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa.
Karena ideologi, itulah yang terbukti mampu menyelamatkan bangsa Indonesia dari pertikaian dan perpecahan.
"Apa yang ditetapkan oleh para pendiri bangsa, sudah melalui pemikiran yang sangat panjang. Bukan hanya masa itu saja yang difikirkan, tetapi juga masa kini dan yang akan datang", kata Muhaimin menambahkan.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Abdul Muhaimin Iskandar saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dihadapan anggota PW Fatayat NU Provinsi Jawa Tengah. Acara tersebut berlangsung di UTC Jl. Kelud Semarang, Jumat (28/9).
Para pendiri bangsa, yang didalamnya terdapat para ulama, kata Muhaimin sadar bahwa mayoritas bangsa Indonesia terdiri dari umat muslim. Tetapi, mereka juga sadar bahwa bangsa Indonesia ini bukan terdiri dari umat Islam saja. Ada juga Nasrani, Hindu dan Budha dan semua harus mendapat tempat serta kesempatan yang sama.
Karena itu, meski berhasil merumuskan piagam Jakarta, tetapi rumusan itu tidak digunakan. Para ulama bahkan ikhlas menarik kembali Piagam Jakarta, itu dan menggantinya dengan Pancasila yang dikenal sekarang.
"Ini dilakukan karena para ulama sadar, bangsa Indonesia yang baru didirikan itu harus dipertahankan, tidak boleh bubar karena penganut agama Nasrani, Hindu dan Budha merasa tidak termasuk dalam rumusan naskah piagam Jakarta", kata Muhaimin menambahkan.
Menurut Cak Imin banyak bangsa yang terancam pecah karena tidak memiliki ideologi yang kuat. Karena itu bangsa Indonesia harus bersyukur memiliki ideologi dan dasar negara yang kuat, dan sudah dipikirkan untuk masa sekarang dan yang akan datang.(*)