Kondisi jalan darat untuk menembus Kota Palu dan Kabupaten Donggala dikabarkan terputus di banyak titik. Akses dari Makassar, Poso, juga dari Gorontalo pascagempa 7,4 SR tertimbun longsoran atau mengalami keretakan jalan. Sampai Sabtu (29/9) malam, jalan darat menuju Kota Palu dan Donggala hampir mustahil untuk ditembus kendaraan roda 4 dari berbagai lokasi.
Sudah bergerak sejak Jumat (28/9) dinihari, Tim Emergency Response Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah diberangkatkan dari berbagai titik sekaligus. Mencoba berbagai jalur darat yang paling memungkinkan untuk menembus Kota Palu. Tim ACT melaju dari Gorontalo, Poso dan Mamuju Sulawesi Barat.
Jalan darat diupayakan penuh, mengingat Bandar Udara Sis Mutiara Al Jufri Kota Palu masih dinyatakan non aktif untuk penerbangan komersial. Hanya penerbangan menggunakan Hercules yang bisa mendarat, pasalnya landasan pacu Bandara Palu hanya menyisakan 2.000 meter yang tak retak pascagempa.
Satu titik terang datang di Ahad (30/9) pagi. Langsung dari Bandar Udara Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tim ACT Sulsel mengabarkan telah bersiap terbang menumpang pesawat Hercules.
“Manifes penumpang sudah terdaftar. Kami berangkat langsung menuju Kota Palu menggunakan Hercules TNI AU Ahad (30/9) pagi. Kami membawa 24 orang relawan ACT Sulsel,” ujar Syahrul Mubaraq, Kepala Cabang ACT Sulsel. Ia langsung memimpin timnya terbang ke Palu.
Syahrul mengatakan, dalam rombongan Hercules yang mengangkut tim relawan ACT, mayoritasnya berkualifikasi search and rescue (SAR).
“Tim terbaik kloter pertama dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) ACT Sulsel, Ahad pagi terbang langsung menuju Palu. 23 orang dengan kualifikasi SAR, 1 orang dengan kualifikasi medis,” ungkap Syahrul sesaat sebelum lepas landas.
Tiba di lokasi setelah sejam perjalanan udara dari Makassar, puluhan relawan ACT Sulsel akan berfokus di Kota Palu.
“Kami akan mengambil tindakan cepat untuk melanjutkan evakuasi korban di bawah runtuhan gempa, juga menyisir pesisir pantai Palu mencari kemungkinan korban tambahan akibat gelombang tsunami,” ujar Syahrul.
Selain itu, tiba di Palu Tim ACT Sulsel juga akan mencari titik-titik untuk membuka posko kemanusiaan.
Sementara kabar dari Tim ACT lain yang bergerak dari Gorontalo, Ahad (30/9) laporan terakhir telah tiba di area Kebun Kopi, Parigi Moutong.
“Sekitar dua jam perjalanan lagi Insya Allah tiba di Kota Palu. Kemudian kami akan menuju Donggala. Jalan yang longsor dan terputus di Parigi Moutong mulai diperbaiki. Sudah tidak terjadi antrean kendaraan hingga Ahad pagi ini. Semoga jalur Parigi-Palu bisa benar-benar dilewati. Mohon doanya,” ujar Lukman Solehuddin, Tim Emergency Response ACT yang bergerak dari Gorontalo. (*)