Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Djayadi Hanan mengapresiasi usulan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar kampanye baik itu Pemilu Presiden maupun Pemilu Legilatif dihentikan sementara di Sulawesi Tengah, khususnya di Palu dan Donggala.
Karena bencana gempa dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah mengharuskan semua pihak untuk menanggulanginya secara bersama.
Baca: PKS Setuju Hentikan Kampanye untuk fokus Bantu Korban Bencana di Sulteng
"Usul Pak SBY adalah usul yang baik dan perlu dijalankan semua aktor politik," ucap Direktur Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) ini, kepada Tribunnews.com, Senin (1/10/2018).
Untuk itu, Djayadi menilai momentum bagi para aktor politik dan kandidat pilpres serta partai peserta pemilu untuk mengesampingkan sementara pertarungan politik.
"Mereka harus mengesampingan siapa yang memperoleh keuntungan politik. Yang paling pokok adalah fokus pada penanggulangan bencana ini, terutama di masa tanggap darurat," ujarnya.
Ia mengatakan, para peserta pilpres dan pileg harus datang dan membawa segala bantuan yang mereka, sebagai pemimpin dan tokoh bangsa bisa berikan kepada warga Sulteng.
"Stop sementara berpikir dan berupaya mencari keuntungan politik, apalagi mempolitisasi bencana," cetusnya.
Alangkah baiknya juga menuurut dia, bila sikap dan tindakan serupa juga dilakukan oleh para pendukung peserta pemilu, minimal dalam kasus terkait bencana di Palu dan Donggala.
Presiden ke-6 RI, SBY mengimbau kegiatan kampanye Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2019 dihentikan sementara.
Menurut dia, hal ini perlu dilakukan sebagai bentuk solidaritas atas tsunami serta bencana gempa bermagnitudo 7,4 yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
"Dalam keadaan seperti ini, saya berpendapat dan menyarankan agar untuk sementara waktu paling tidak untuk Sulawesi Tengah, Palu, Donggala, dan sekitarnya itu kegiatan kampanye pemilu dihentikan," kata SBY dalam video yang diunggah ke akun YouTube-nya, Minggu (30/9/2018).
SBY mengajak semua pihak menunjukkan solidaritas kepada saudara-saudaranya yang tengah mengalami musibah.
Baca: Cerita Ajudan Bupati Bener Meriah saat OTT : Bapak Dihadang KPK
Pujian juga disampaikan SBY kepada Jokowi dalam video berdurasi 3,20 detik itu.
"Meskipun tidak sebesar dan sedahsyat gempa bumi di Aceh dan Nias dulu, kali ini gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulteng juga besar. Korbannya kita saksikan besar," ujar SBY yang berdiri di depan kamera dengan latar peta Indonesia.