TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Inggris kembali memberikan bantuan ke Indonesia untuk menangani korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah sebesar 1 juta poundsterling atau sekitar 19 miliar.
Sehingga total bantuan yang diberikan adalah 3 juta poundsterling atau sekitar 57 miliar.
Menteri Pembangunan Internasional Inggris Penny Mordaunt mengumumkan diketerangan persnya, ini merupakan langkah langsung Inggris mendukung Indonesia.
"Tambahan £1 juta bantuan Inggris, mengambil dukungan langsung total Inggris hingga £3 juta. Ini adalah di atas dukungan yang didanai Inggris melalui mitra di lapangan," diketerangannya pada laman www. Gov.uk, Kamis (4/10/2018).
Selain itu, Inggris juga tengah mengirimkan bantuan yang berangkat melalui Bandara Doncaster Sheffield pada Kamis pagi ini.
Berikut detail bantuan yang telah dikirim Inggris melalui Departemen Pembangunan Internasional (DFID) :
1. 1.300 tempat penampungan kit, yang dapat menampung lima orang masing-masing;
2. 2.300 pemurni air, dengan masing-masing mampu memurnikan hingga 5.000 liter air minum yang aman selama masa hidup mereka;
3. 1.000 lampu tenaga surya untuk memberikan cahaya di daerah-daerah tanpa listrik dan listrik.
Bantuan-bantuan tersebut belum termasuk bantuan yang disalurkan melalui Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC), Perlindungan Sipil Eropa dan Operasi Bantuan Kemanusiaan (ECHO) dan Dana Tanggap Darurat Pusat PBB (CERF).
"Korban berdampak penting mendapatkan pasokan seperti peralatan tempat tinggal secepat mungkin," kata Mordaunt.
Sebelumnya, Mordaunt mengumumkan dana bantuan kemanusiaan ke Indonesia sebesar 2 juta poundsterling pada Senin lalu.
Inggris juga diketahui memberikan bantuan tenaga ahli bantuan kemanusiaan serta menawarkan kapal maupun pesawat dari Angkatan Laut Inggris.